Selasa 22 Oct 2024 20:25 WIB

Debat Kedua Cagub-Cawagub Jakarta Melibatkan Partisipasi Masyarakat

Akan ada partisipasi masyarakat dalam jalannya debat cagub-cawagub Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta mengikuti debat pertama, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta mengikuti debat pertama, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akan menggelar debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) pada Ahad (27/10/2024). Debat kedua itu akan dilaksanakan di Econvention Ancol, Jakarta Utara.

Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta Fahmi Zirkillah mengatakan, ada hal yang berbeda dari pelaksanaan debat kedua itu. Pasalnya, akan ada partisipasi masyarakat dalam jalannya debat cagub-cawagub DKI Jakarta.

Baca Juga

"Segmen-segmennya masih sama, hanya saja mungkin ada sedikit yang berbeda yaitu kita melibatkan partisipasi masyarakat ya," kata dia, Selasa (22/10/2024).

Menurut dia, nantinya masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan secara langsung kepada pasangan calon (paslon). Masyarakat yang memberikan pertanyaan adalah perwakilan dari komunitas yang terkait dengan tema. Namun, terkait teknisnya masih akan didiskusikan lebih lanjut.

"Teknisnya nanti sedang kami matangkan dengan anggota maupun tim panelis," kata dia.

Fahmi mengatakan, pihaknya masih akan mengundang sejumlah perwakilan dari komunitas masyarakat terkait dengan tema yang diangkat dalam debat tersebut. Nantinya masyarakat akan diajak diskusi terkait pertanyaan yang nantinya ditanyakan kepada para paslon.

Diketahui, tema debat kedua cagub-cawagub DKI Jakarta adalah "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Adapun hal yang melingkupi tema itu adalah soal infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar yang prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta inflasi bahan pokok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement