Sabtu 12 Oct 2024 14:06 WIB

RI Aktif di Forum Perdagangan Internasional Tingkatkan Ekspor Kopi

Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbaik.

Aktivitas fermentasi buah kopi di gerai Kopi Puntang di kawasan Cimaung, Bandung, Kamis (21/9/2023). Roastery Kopi Puntang telah menembus pasar kopi Eropa dengan mengekspor 300kg kopi bean. Telkom terus berupaya mendorong UMKM Go Global dengan dukungan ekosistem Indibiz bagi pelaku UMKM potensial. Telkom semakin memperluas pembinaan terhadap UMKM dalam upaya mewujudkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Foto: REPUBLIKA/YOGI ARDHI
Aktivitas fermentasi buah kopi di gerai Kopi Puntang di kawasan Cimaung, Bandung, Kamis (21/9/2023). Roastery Kopi Puntang telah menembus pasar kopi Eropa dengan mengekspor 300kg kopi bean. Telkom terus berupaya mendorong UMKM Go Global dengan dukungan ekosistem Indibiz bagi pelaku UMKM potensial. Telkom semakin memperluas pembinaan terhadap UMKM dalam upaya mewujudkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyatakan bahwa Indonesia terus aktif di forum perdagangan internasional untuk mendorong peningkatan ekspor kopi, guna memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri di kancah global.

"Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para eksportir Indonesia, khususnya kopi, melalui berbagai program dan inisiatif. Salah satu inisiatifnya adalah mendukung peran aktif Indonesia dalam forum perdagangan internasional," kata Wamendag dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Wamendag menyampaikan hal itu dalam forum bisnis di Tangerang, Banten. Forum bisnis tersebut mengusung tema “Mendorong Potensi Kopi Indonesia di Pasar Global melalui Kolaborasi dan Ekosistem Ekspor yang Berkelanjutan”.

Jerry menuturkan bahwa Indonesia senantiasa berperan aktif di forum-forum perdagangan internasional, baik ke negara pasar tradisional maupun nontradisional.

"Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per September 2024, telah diselesaikan 38 perundingan dagang, 17 perundingan masih berlangsung, dan 13 perundingan sedang dijajaki,” terang Wamendag.

Wamendag menyebutkan, negara tujuan ekspor tradisional misalnya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, dan Jepang. Adapun negara tujuan ekspor nontradisional terletak di kawasan Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.

Terkait ekspor, Wamendag menekankan pentingnya eksportir memperhatikan 3K yang terdiri atas kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.

Ia juga meminta eksportir agar mempelajari regulasi negara tujuan ekspor untuk mendapatkan kualitas yang dibutuhkan dan memperhatikan konsistensi.

"Jangan sampai terjadi ekspor bulan pertama kontainer penuh, ekspor bulan kedua separuh kontainer, dan ekspor lagi tiga bulan berikutnya,“ jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tren impor kopi dunia tumbuh 12 persen dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas.

Selain tingginya permintaan, Wamendag menambahkan, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan dimaksud seperti memenuhi permintaan untuk kopi spesialti, premium, ramah lingkungan serta konsumen yang semakin kritis dengan asal usul kopi dan praktik berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat.

Kementerian Perdagangan menggulirkan fasilitas pendampingan untuk para eksportir demi menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi dan penyusunan rencana ekspor.

Selain itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor agar lebih efisien, transparan, dan mudah diakses semua pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM).

"Hal ini untuk menyederhanakan proses ekspor," tutur Wamendag.

Program lainnya yaitu peningkatan kapasitas pelaku usaha kopi, di mana Kemendag bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pelatihan dan program peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha kopi, terutama dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran.

Berikutnya, penguatan penjenamaan kopi Indonesia. Bagi Wamendag, kopi Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berkualitas tinggi.

Dengan demikian, jelas Jerry, Kementerian Perdagangan berupaya untuk memperkuat jenama kopi Indonesia di pasar global melalui promosi yang lebih agresif di berbagai pameran internasional dan forum perdagangan.

Wamendag juga mengajak seluruh peserta forum untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan membangun jejaring yang lebih kuat guna memperkuat ekspor kopi Indonesia.

Dia juga menekankan, forum bisnis yang dihadiri 50 pelaku usaha kopi itu diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas mengenai berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi eksportir kopi Indonesia.

Menurut dia, kerja sama dengan para pemangku kepentingan dapat merumuskan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat ekspor kopi Indonesia.

Forum bisnis tersebut adalah salah satu program unggulan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang digelar pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement