Jumat 11 Oct 2024 10:43 WIB

Israel Serang TNI di Lebanon, 85 WNI Belum Mau Dievakuasi

Total sudah ada 79 WNI yang dievakuasi dari Lebanon.

Menlu RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal serangan Israel terhadap pasukan TNI di Lebanon, Jumat (11/10/2024).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Menlu RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal serangan Israel terhadap pasukan TNI di Lebanon, Jumat (11/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Vientiane, Laos

Di tengah eskalasi konflik di Lebanon yang semakin meningkat, ternyata masih ada 85 WNI yang belum dievakuasi. Mereka pada umumnya adalah WNI yang menikah dengan WNA di Lebanon.

Baca Juga

Seperti diketahui, serangan militer Zionis Israel (IDF) di Naquora, Lebanon Selatan melukai dua prajurit TNI yang sedang bertugas sebagai pasukan PBB di bawah United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada Kamis (10/10/2024) pagi waktu setempat. Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra adalah dua personel yang menjadi korban.

"KBRI Beirut mendata saat ini jumlah WNI di Lebanon masih 85 orang. Mayoritas WNI yang menikah dengan warga Lebanon dan per saat ini belum ingin dievakuasi," ujar Menlu RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal kondisi di Lebanon di sela KTT ke-44 dan ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024).

Menurut Retno negara berkewajiban menyampaikan situasi di Lebanon. Kemudian, soal evakuasi, itu tergantung para WNI siap dievakuasi atau tidak. 

Menlu Retno mengatakan, KBRI Beirut sebelumnya telah meningkatkan status di Lebanon menjadi siaga 1 pada 4 Agustus 2024. Sesuai rencana, Kemenlu dan KBRI menyiapkan proses evakuasi dan berkomunikasi dengan para WNI.

Dari permintaan evakuasi tersebut, KBRI Berikut melakukan evakuasi 25 WNI melalui jalur udara secara bertahap.Evakuasi gelombang pertama terjadi pada 10 Agustus 2024 dengan total 13 WNI dan gelombang kedua pada 18 Agustus yang membawa 7 WNI. Lalu, gelombang ketiga pada 8 Agustus yang terdiri dari 5 WNI.

Kemudian pada 27 September, saat Hasan Nasrallah terbunuh, hal itu membuat situasi mengalami eskalasi dan terdapat tambahan 40 WNI menyatakan bersedia untuk dievakuasi yang keberangkatannya ke Indonesia menjadi pada gelombang keempat dan kelima.

“Nah kita lihat serangan Israel semakin intensif termasuk di Beirut. Dan KBRI kembali menerima permintaan evakuasi 14 WNI. Evakuasi dilakukan melalui jalur udara Beirut, Jeddah, Dubai, Jakarta,” ujar Retno.

Gelombang keenam yang terdiri dari 14 WNI telah lepas landas dari Beirut pada 9 Oktober dan sudah tiba di Bandara Seokarno-Hatta pada 10 Oktober.

“Dengan demikian teman-teman, WNI yang sudah berhasil dievakuasi per 10 Oktober adalah 79 WNI plus satu warga negara asing yang merupakan spouse dari WNI,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement