Selasa 24 Sep 2024 16:43 WIB

Hamas Benarkan Komandan Lapangannya Gugur Usai Serangan Udara Israel

Hamas melaporkan 40 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon ke Israel utara.

Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Sayap militer kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengonfirmasi bahwa salah satu komandan lapangannya gugur. Kematian komandannya itu akibat serangan udara Israel di Lebanon yang terjadi pada Senin (23/9/2024).

Brigade Al-Qassam mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Anadolu pada Selasa (24/9/2024), bahwa Hussein Mahmoud al-Nader, seorang komandan lapangan dari Kota Marjayoun di Provinsi Nabatieh Lebanon selatan, tewas dalam serangan udara pada Senin malam.

Baca Juga

Sebelumnya, Hamas melaporkan 40 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon ke Israel utara yang mengindikasikan peningkatan signifikan dalam permusuhan antara kedua pihak.

Media berita lokal Israel, mengutip sumber militer, mengeklaim bahwa 20 roket diluncurkan dari Lebanon. Beberapa di antaranya berhasil dicegat dan yang lainnya mendarat di area terbuka.

Israel telah melancarkan rentetan serangan udara ke Lebanon selatan dan timur. Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka dalam serangan sejak Senin pagi yang juga memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak awal perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan itu terjadi usai serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Pasukan Israel mengintensifkan serangannya ke Lebanon dan mengabaikan peringatan komunitas internasional bahwa mereka berisiko menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement