Senin 23 Sep 2024 10:17 WIB

Penetrasi Roket Hizbullah Semakin Dalam Menembus Israel: Haifa Membara, Pelabuhan Ditutup

Sistem pertahanan Iron Dome gagal mencegah roket-roket Hizbullah menghantam Israel.

Roket Hizbullah
Foto: Ist
Roket Hizbullah

REPUBLIKA.CO.ID, HAIFA --  Penetrasi roket-roket militan Hizbullah yang dikirim ke Israel kini tak hanya lagi sampai di wilayah utara yang berbatasan dengan Lebanon. Pada Ahad (22/9/2024), Mehr News Agency, melaporkan, Pelabuhan Haifa ditutup menyusul serangan roket-roket Hizbullah.

The Telegraph lewat kanal Youtube kemarin juga mengunggah tayangan video hantaman roket di wilayah pinggiran Kota Haifa. Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat roket Hizbullah yang gagal dicegah oleh Iron Dome menghantam rumah-rumah dan beberapa mobil di kota pelabuhan itu. Beberapa mobil terlihat membara terbakar usai dihantam roket.

Baca Juga

Militer IDF mengatakan, roket-roket Hizbullah jatuh di permukiman warga sipil alih-alih manargetkan kompleks atau markas militer. Rentetan roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara pada Sabtu (21/9/2024) juga dilaporkan memicu kebakaran di beberapa kota.

Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa sekitar 100 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara. Surat kabar tersebut menyebutkan tim pemadam kebakaran Israel dikirim untuk memadamkan beberapa kebakaran yang terjadi di area terbuka akibat tembakan roket, termasuk di Kota Safed dan permukiman Bet.

Channel 12 Israel melaporkan, sebuah roket langsung menghantam sebuah rumah di permukiman Kadita di Galilea Atas. Gambar video menunjukkan seluruh rumah itu dilalap api.

Pihak berwenang Israel menginstruksikan penduduk Safed dan permukiman Qatzrin serta beberapa permukiman lain di Galilea dan Dataran Tinggi Golan untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan guna mengantisipasi eskalasi lebih lanjut.

Israel kini berada dalam kewaspadaan tinggi untuk mengantisipasi pembalasan dari Hizbullah atas serangan pada Jumat (20/9/2024) yang menewaskan sedikitnya 38 orang, termasuk anak-anak dan wanita, dan melukai puluhan orang di pinggiran selatan Beirut. Hizbullah mengonfirmasi bahwa paling tidak 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tertinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan Israel.

Serangan tersebut terjadi dua hari setelah sedikitnya 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka dalam dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di seluruh Lebanon. Meski pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut, Tel Aviv tidak membantah ataupun mengakui terlibat.

Hizbullah dan Israel berperang lintas batas sejak Israel mulai menggempur Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah Hamas melakukan serbuan ke Israel. Gempuran Israel di Gaza sejauh ini menewaskan hampir 41.400 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak.

 

 

photo
Persenjataan Hizbullah - (CSIS)

sumber : Antara, Anadolu, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement