Kamis 19 Sep 2024 00:14 WIB

Gelombang Ledakan Kedua di Lebanon: Giliran Mobil, Walkie-Talkie, Solar Panel Meledak

Sembilan warga meninggal menyusul gelombang ledakan kedua di Lebanon.

Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.
Foto:

Gelombang ledakan kedua ini terjadi setelah pada Selasa, ratusan pager meledak serentak, yang menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak dan melukai 2.800 jiwa. Hizbullah dan pemerintah Lebanon sudah menyalahkan Israel atas insiden ledakan itu.

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat juru bicaranya, Stephane Dujarric meminta semua pihak terkait untuk menahan diri guna mencegah eskalasi ketegangan yang lebih jauh. Dujarric juga mendesak pihak terkait untuk "berkomitmen mengimplementasikan secara penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701". Resolusi itu diketahui mengakhiri perang antara Hizbullah dan Israel pada 2006.

Ledakan di Lebanon yang terjadi pada Selasa dan Rabu terjadi setelah Israel mengumumkan perluasan dari tujuan perang mereka, termasuk pengembalian warga mereka ke wilayah utara tempat mereka tinggal berdekatan dengan perbatasan Lebanon. Belakangan, sekitar 10 ribu warga Israel meninggalkan kawasan utara sejak Perang Israel-Hamas di Gaza pecah hampir setahun lalu.

Sejak itu, Hizbullah ikut terlibat dalam perang di perbatasan dengan Israel hampir setiap hari. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, masa-masa menghindari konfrontasi militer dengan Lebanon telah habis dan bahwa, "satu-satunya jalan tersisa untuk memastikan komunitas Israel utara kembali adalah melalui aksi militer".

photo
Lebanon mengalami krisis berkepanjangan. - (Voice of America)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement