Jumat 21 Nov 2025 20:42 WIB

Visi Komunitas ASEAN 2045, Pijar Foundation Dukung Penguatan Pilar Kesehatan Digital Regional

Malaysia menjadi Ketua pilar kesehatan ASEAN 2025-2026.

ASEAN Community Vision 2045.
Foto: Dok. HO PF
ASEAN Community Vision 2045.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – ASEAN tengah memasuki fase penting dalam mewujudkan ASEAN Community Vision 2045, sebagai prioritas strategis kawasan.

Berkaca dari pengalaman pandemi COVID-19, sistem kesehatan regional masih rentan terhadap ancaman kesehatan dan bencana. Kerentanan ini terlihat dari koordinasi data kesehatan publik lintas negara yang belum terintegrasi, literasi digital tenaga kesehatan yang rendah hingga kapasitas infrastruktur digital yang belum merata.

Pijar Foundation berkolaborasi dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) menyerahkan rekomendasi aksi dan kebijakan kepada Perwakilan Senior Officials’ Meeting on Health m Development (SOMHD) Malaysia, Dr Maheshwara Rao a/l Appannan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Malaysia menjadi Ketua pilar kesehatan ASEAN 2025-2026 dan akan mengawal pembentukan Agenda Pengembangan Kesehatan ASEAN Pasca 2025 atau ASEAN Post-2025 Health Development Agenda (APHDA). Dr Maheshwara Rao a/l Appannan, menekankan pentingnya digitalisasi sebagai kunci masa depan kesehatan di kawasan ASEAN. Dia juga menambahkan integrasi inovasi digital perlu dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna atau masyarakat.

“Satu hal yang sering hilang adalah bagaimana memastikan bahwa orang-orang yang akan m menggunakan sistem ini benar-benar menjadi bagian dari desainnya solusi digital health yang dibangun, harus berangkat dari kebutuhan masyarakat dan pengguna. Jika mereka tidak disertakan dalam ekosistem, maka kita sedang bergerak menuju ketakutan, bukan kemajuan,” ungkap Dr Maheshwara pada pidatonya.

Penyerahan rekomendasi berjudul “ASEAN’s Digital Health Future: Catalysing Regional Collaboration and Resilience Through Digital Innovation” dilakukan pada kegiatan Policy Recommendation Dissemination “Catalysing Digital Health Collaboration for a Healthy ASEAN 2045” sebagai bagian dari program Global Future Fellows (GFF) 2025: Powering ASEAN’s Digital Health Future.

Acara ini turut menghadirkan pembuat kebijakan, inovator, akademisi, dan pemimpin kesehatan dari negara-negara ASEAN termasuk Timor-Leste. Pada kesempatan ini, Pijar Foundation meluncurkan rekomendasi kebijakan.

Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Cazadira Fediva Tamzil, menyampaikan, tidak ada

ASEAN tanpa masyarakat yang sehat. "Kesehatan adalah fondasi masa depan ASEAN menuju 2045. Melalui GFF, kami berharap lahir pemimpin katalitik yang mampu menjembatani sektor kesehatan, teknologi, dan kebijakan, serta mendorong arsitektur regional yang lebih kuat seperti pusat pembelajaran, scorecard kesiapan, dan kerangka talenta digital health.”

Lebih lanjut, rekomendasi ini disusun secara kolaboratif oleh Fellows dari berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Filipina, serta Timor-Leste. Selama enam bulan, para Fellows melakukan observasi dan diskusi dengan para pakar di di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura untuk memahami landscape kesehatan di setiap negara. Kolaborasi ini juga dipandang penting oleh ASEAN BAC untuk memperkuat kontribusi sektor privat dalammasa depan kesehatan digital ASEAN. Executive Director ASEAN BAC, Rifki Weno, menambahkan, kolaborasi lintas sektor dalam program Global Future Fellows adalah penghubung yang kuat dan elemen kunci bagi masa depan kesehatan digital yang terintegrasi di ASEAN.

"ASEAN BAC merasa bangga dapat ikut menyelenggarakan program ini dan kami sangat mengapresiasi hasil yang telah diberikan untuk masa depan kawasan. Jika ASEAN ingin memimpin, inovasi harus dilakukan secara sadar dan kolaborasi harus menjadi standar kita,” kata dia. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement