Senin 16 Sep 2024 05:02 WIB

Houthi Buktikan Sistem Pertahanan Israel Bisa Ditembus Misil Balistik, Beri Petunjuk Iran?

Israel meyakini, misil balistik hipersonik yang dikirim Houthi buatan Iran.

Rep: Andri/ Red: Andri Saubani
 Juru bicara Houthi Yahya Saree.
Foto:

Dilaporkan Jerusalem Post, militan Houthi tidak memiliki industri misil balistik. Stok misil mereka sepenuhnya dipasok oleh Iran.

Misil yang dikenal di Yaman sebagai 'Tufan', adalah misil Ghadir Iran, yang adalah hasil pengembangan dari Shahab-3. Selama 25 tahun terakhir sistem intersep Arrow milik Israel dikembangkan untuk bisa mencegat Shahab-3.

Misil Tufan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer, yang cukup menempuh jarak antara Yaman dan Israel. Misil itu biasanya dikirim dari tempat penyimpanan ke titik peluncuran menggunakan truk. Target ditentukan sebelum misil diluncurkan dan tidak bisa diubah setelah misil meluncur menuju target.

Dari utara Yaman, misil itu memerlukan hanya 12 hingga 15 menit untuk mencapai Israel tengah. Total berat misil antara 15-17 ton, sementara hulu ledaknya seberat 650 kilogram.

Beberapa sistem radar di Israel seharusnya bisa mendeteksi dan mencegat misil yang dikirim Houthi itu, termasuk radar Angkatan Laut Israel dan AS yang ditempatkan di Laut Merah; radar jarak-jauh X-band produksi Raytheon dan ditempatkan di gurun Negev yang dioperasikan pasukan AS; dan sistem radar Arrow.

Hingga tulisan ini dibuat, masih belum ada penjelasan dari militer Israel, mengapa radar-radar canggih itu gagal mendeteksi dan mengintersep misil balistik kiriman Houthi pada Ahad. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa, Houthi akan membayar harga yang besar atas serangannya.

"Pagi ini, Houthi melancarkan misil dari Yaman ke wilayah kita," ujar Netanyahu dalam rapat kabinet mingguan, kemarin.

"Siapapun yang menyerang kita tidak akan bisa melarikan diri," kata Netanyahu.

 

 

sumber : Antara, Anadolu-Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement