REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir mengunjung Kompleks Masjid Al-Aqsha yang disebutnya sebagai Temple Mount. Kunjungan dilakukan setelah anggota Knesset (MK) mengatakan bahwa orang Yahudi berhak untuk berdoa di situs tersebut. Demikian dilaporkan media Israel pada, Selasa.
KAN menyebut Ben-Gvir didampingi oleh Menteri Pembangunan Negev dan Galilea serta Menteri Ketahanan Nasional Yitzhak Wasserlauf, anggota MK Likud Amit Halevi, dan kepala Administrasi Temple Mount, Rabbi Shimshon Elboim. Sekitar 1.500 orang Yahudi naik ke situs tersebut pada Selasa pagi.
Beberapa warga Israel yang mengunjungi situs tersebut ditahan oleh polisi setelah mengibarkan bendera Israel, berlutut atau berbaring di tanah dan menyanyikan Hatikvah - lagu kebangsaan Israel - yang dilarang di Temple Mount. Orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa di situs tersebut.
Namun, dokumentasi yang diterbitkan oleh Ynet dan Maariv menunjukkan puluhan orang berdoa dan membungkuk di kompleks tersebut. Semuanya disaksikan oleh Ben-Gvir, sebagai anggota dewan Israel untuk Keamanan Nasional yang bertanggung jawab atas penegakan hukum.
Ynet mengutip pernyataan Ben-Gvir, "Kami di sini pada Tisha B'Av, di Temple Mount, untuk memperingati penghancuran Bait Suci. Seperti yang saya katakan - kebijakan kami adalah mengizinkan doa."
Ben-Gvir menambahkan bahwa ia pergi ke lokasi tersebut untuk berdoa agar para sandera kembali serta prajurit mendapatkan kedamaian, dan kemenangan dalam perang.