Jumat 19 Jul 2024 06:55 WIB

Setelah Argentina Diprotes ke FIFA, Giliran Gibraltar Adukan Spanyol ke UEFA

Para pemain Spanyol menyebut Gibraltar adalah Spanyol, padahal di bawah Inggris.

Para pemain Spanyol merayakan kemenangan usai pertandingan antara Spanyol dan Inggris pada final Euro 2024 di Berlin, Jerman, Ahad (14/7/2024). Spanyol berhasil menjadi euro 2024 setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1.
Foto: AP Photo/Andreea Alexandru
Para pemain Spanyol merayakan kemenangan usai pertandingan antara Spanyol dan Inggris pada final Euro 2024 di Berlin, Jerman, Ahad (14/7/2024). Spanyol berhasil menjadi euro 2024 setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah nyanyian yang menyinggung para pemain keturunan Prancis oleh para pemain Argentina belum usai, kini hadir kasus yang mirip. Asosiasi Sepak Bola Gibraltar (GFA) mengajukan keluhan resmi kepada badan sepak bola Eropa UEFA pada Kamis (18/7/2024) setelah para pemain Spanyol meneriakkan "Gibraltar adalah Spanyol" selama perayaan gelar Piala Eropa mereka pada awal pekan ini.

Spanyol mengadakan perayaan kemenangan di Madrid setelah mengalahkan Inggris 2-1 di final Euro 2024. Para pemain senior termasuk kapten Alvaro Morata dan gelandang Manchester City Rodri meneriakkan "Gibraltar adalah Spanyol".

Baca Juga

Gibraltar adalah Wilayah Seberang Laut Inggris (British Overseas Territories). Ketika Morata mengingatkan Rodri bahwa dia bermain untuk klub Inggris, pemain terbaik turnamen tersebut mengatakan, "Saya tidak peduli". GFA mengatakan bahwa video tersebut disambut dengan "kemarahan, keresahan, dan kekecewaan".

“Perilaku tersebut sangat menyinggung warga Gibraltar, yang telah berulang kali menggunakan hak demokratis mereka untuk tetap menjadi Wilayah Seberang Laut Inggris,” kata GFA.

“Meskipun Gibraltar berbatasan dengan Spanyol, dan menghargai hubungan kerja sama yang erat dengan Spanyol dan rakyat Spanyol, Gibraltar tetap menjadi Wilayah Seberang Laut Inggris.

“Perilaku ini juga sangat menyinggung GFA karena menyiratkan bahwa kami tidak boleh berdiri sebagai asosiasi anggota nasional UEFA yang independen.”

FA Gibraltar menambahkan bahwa nyanyian tersebut "sangat provokatif dan menghina", dan menambahkan bahwa perilaku para pemain 'melanggar hukum' dan melanggar peraturan disiplin UEFA. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement