REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah nyanyian yang menyinggung para pemain keturunan Prancis oleh para pemain Argentina belum usai, kini hadir kasus yang mirip. Asosiasi Sepak Bola Gibraltar (GFA) mengajukan keluhan resmi kepada badan sepak bola Eropa UEFA pada Kamis (18/7/2024) setelah para pemain Spanyol meneriakkan "Gibraltar adalah Spanyol" selama perayaan gelar Piala Eropa mereka pada awal pekan ini.
Spanyol mengadakan perayaan kemenangan di Madrid setelah mengalahkan Inggris 2-1 di final Euro 2024. Para pemain senior termasuk kapten Alvaro Morata dan gelandang Manchester City Rodri meneriakkan "Gibraltar adalah Spanyol".
Gibraltar adalah Wilayah Seberang Laut Inggris (British Overseas Territories). Ketika Morata mengingatkan Rodri bahwa dia bermain untuk klub Inggris, pemain terbaik turnamen tersebut mengatakan, "Saya tidak peduli". GFA mengatakan bahwa video tersebut disambut dengan "kemarahan, keresahan, dan kekecewaan".
“Perilaku tersebut sangat menyinggung warga Gibraltar, yang telah berulang kali menggunakan hak demokratis mereka untuk tetap menjadi Wilayah Seberang Laut Inggris,” kata GFA.
“Meskipun Gibraltar berbatasan dengan Spanyol, dan menghargai hubungan kerja sama yang erat dengan Spanyol dan rakyat Spanyol, Gibraltar tetap menjadi Wilayah Seberang Laut Inggris.
“Perilaku ini juga sangat menyinggung GFA karena menyiratkan bahwa kami tidak boleh berdiri sebagai asosiasi anggota nasional UEFA yang independen.”
FA Gibraltar menambahkan bahwa nyanyian tersebut "sangat provokatif dan menghina", dan menambahkan bahwa perilaku para pemain 'melanggar hukum' dan melanggar peraturan disiplin UEFA.