Ahad 14 Jul 2024 20:44 WIB

Penembakan Donald Trump Diyakini Tingkatkan Elektabilitasnya

Penembakan Donald Trump diprediksi mempermudahnya meraih kemenangan Pilpres AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kandidat presiden dari Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump dibantu oleh  agen Dinas Rahasia AS menuruni turun panggung usai ditembak saat kampanye di Butler, Pennsylvania, AS, Sabtu (13/7/2024). Kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump terluka usai suara tembakan terdengar di tengah kampanye di Pennsylvania. Meskipun terluka, Trump dipastikan dalam kondisi baik.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Kandidat presiden dari Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump dibantu oleh agen Dinas Rahasia AS menuruni turun panggung usai ditembak saat kampanye di Butler, Pennsylvania, AS, Sabtu (13/7/2024). Kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump terluka usai suara tembakan terdengar di tengah kampanye di Pennsylvania. Meskipun terluka, Trump dipastikan dalam kondisi baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Kongres dari Partai Republik meyakini Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih. Partai sayap kanan itu memprediksi, penembakan yang menargetkan Trump telah mempermudah jalannya untuk meraih kemenangan di kontestasi Pilpres AS pada November 2024.

"Presiden Trump selamat dari serangan ini-dia baru saja memenangkan pemilu," kata anggota kongres dari Partai Republik, Derrick Van Orden seperti dilansir Politico, Ahad (14/7/2024).

Baca Juga

Anggota Partai Republik lainnya juga yakin penembakan yang terjadi saat Trump berkampanye akan memperkuat dukungan bagi mantan presiden AS tersebut, serta mengobarkan semangat basis mereka. "Ini akan membangkitkan semangat para pendukungnya lebih dari apapun. Dan dia, kalian tahu-dengan ancaman apapun dia tidak akan menyerah. Dia berteriak, lawan, lawan, dan lawan. Itu akan menjadi slogannya,” kata anggota kongres Republik Tim Burchett, mengacu pada foto dan video Trump yang dengan cepat beredar di dunia maya.

Beberapa anggota Kongres dari Partai Republik seperti Mike Collins bahkan menuduh Joe Biden telah mengirimkan perintah untuk penembakan tersebut. Klaim ini didasarkan pada pernyataan kiasan Biden yang mengatakan bahwa Partai Demokrat harus menempatkan Trump sebagai “sasaran utama”.

Anthony D’Esposito, anggota Kongres dari Partai Republik, juga mengatakan penembakan tersebut akan membuat masyarakat lebih simpati terhadap Trump. Insiden ini, kata dia, ditambah dengan isu-isu keamanan perbatasan dan ekonomi akan membawa Trump pada kemenangan mutlak dalam pemilu presiden mendatang.

Sementara itu, dampak dari penembakan ini tampaknya akan meluas di luar politik, mengingat anggota kedua partai telah menyerukan penyelidikan hukum atas masalah ini. Ketua Pengawas DPR James Comer telah mengindikasikan bahwa ia berencana untuk mengadakan sidang dengar pendapat mengenai insiden penembakan tersebut, meskipun ada perpecahan di antara anggota Partai Republik mengenai apakah akan menyalahkan Dinas Rahasia (Secret Service) karena membiarkan penembak lolos – atau menunggu hasil penyelidikan resmi.

“Ada banyak pertanyaan dari rakyat Amerika. Saya telah menghubungi Dinas Rahasia untuk pengarahan dan juga meminta direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle untuk hadir dalam sidang. Komite Pengawas akan segera mengirimkan undangan resmi,” kata Comer.

Seperti diberitakan sebelumnya, Donald Trump mengalami penembakan saat melakukan kampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Insiden tersebut melukai bagian telinga mantan presiden AS tersebut.

Biro Investigasi Federal AS (FBI) telah mengonfirmasi bahwa penembakan itu merupakan upaya percobaan pembunuhan. Pernyataan itu diungkap oleh agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Pittsburg, Kevin Rojek.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement