REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih membuka pintu untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Namun, belum ada komunikasi PSI untuk menjalin koalisi dengan PKS.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan, partainya masih tetap membuka peluang berkoalisi dengan partai manapun di Pilgub DKI Jakarta. Koalisi juga masih berpeluang dibangun dengan PKS.
"Kami selalu membuka dengan siapapun. Kalau mereka menutup ya enggak apa-apa," kata dia di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Diketahui, nama Kaesang sempat menjadi perbincangan usai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi menawarkan anaknya itu ke partai-partai untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Namun, pernyataan itu langsung dibantah oleh Kaesang.
“Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai," kata dia melalui keterangannya, pekan lalu.
Kaesang menambahkan bahwa kewenangan mencalonkan itu berada di ketua umum partai. Bukan di tangan presiden. Ia menambahkan, PSI juga memiliki kursi yang cukup banyak di DPRD Provinsi DKI Jakarta. Ia mengungkapkan, banyak partai yang menyodorkan calonnya untuk didukung PSI di Pilgub DKI Jakarta.
"Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga,” ujar dia.
Kaesang menegaskan, “Sebagai Ketua Umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI. Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya!”
“Kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong, itu merugikan masyarakat. Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas.” Kaesang menutup pernyataannya.