Kamis 20 Jun 2024 14:26 WIB

Hizbullah Ancam akan Serang Siprus, Perang Berpotensi Meluas ke Mediterania Timur

Ancaman serangan ke Siprus ini dinilai belum pernah terjadi sebelumnya.

Rep: Teguh/Antara/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, berbicara untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza, Jumat (3/11/2023).
Foto: Aljazirah TV
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, berbicara untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza, Jumat (3/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SIPRUS -- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Rabu (20/6/2024), mengancam akan menyerang Siprus karena dianggap mendukung Israel. Ancaman Nasrallah meningkatkan kekhawatiran bahwa perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah dapat terjadi di Mediterania Timur.

“Membuka bandara dan pangkalan di Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon, ini berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, dan kelompok perlawanan akan memperlakukannya sebagai bagian dari perang,” ancam Nasrallah.

Baca Juga

Komentar Nasrallah kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan tidak hanya di Siprus, negara kepulauan yang terbagi secara etnis, namun juga di Yunani, sekutu dekat Nikosia dan Israel.

“Ini adalah ancaman militer yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Gabriel Haritos, pakar hubungan Siprus-Israel di Hellenic Foundation for European and Foreign Policy (Eliamep) yang berbasis di Yerusalem, mengatakan kepada Middle East Eye.

“Hizbullah tidak jauh. Jika mereka bisa menargetkan pinggiran Tel Aviv maka mereka bisa menyerang Siprus. Itu bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan,” kata Haritos.

Presiden Siprus Nikos Christodoulides membantah negaranya terlibat dalam konflik militer di Timur Tengah atau membantu agresi Israel ke Jalur Gaza. Siprus, kata ia, justru hendak ikut serta memperjuangkan penyelesaian konflik tersebut.

Hal tersebut disampaikan Christodoulides untuk merespons ancaman Nasrallah.

"Saya sudah menyimak pernyataan tersebut. Jawaban saya adalah, Republik Siprus sama sekali tidak terlibat dalam konflik peperangan apapun," ucap Christodoulides, sebagaimana pernyataan kantor pers dan informasi pemerintah Siprus.

Presiden Siprus mengatakan, pihaknya justru memperjuangkan berakhirnya konflik di Timur Tengah dan bersedia membantu usaha menangani bencana kemanusiaan yang terjadi di kawasan itu.

"Peran kami telah terwujud melalui, misalnya, koridor kemanusiaan (ke Gaza) yang tidak hanya diakui oleh negara-negara Arab tetapi juga oleh seluruh komunitas internasional," kata dia.

Hizbullah ancaman Israel

Sebelumnya Hassan Nasrallah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel. Nasrallah mengancam perang tanpa batass dan aturan jika Israel menyerang besar-besaran Lebanon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement