Ahad 20 Oct 2024 20:57 WIB

Hizbullah Luncurkan Serangan Roket Besar-Besaran ke Pangkalan Militer Israel

Hizbullah ikut mengincar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Roket Hizbullah
Foto: Ist
Roket Hizbullah

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Hizbullah meluncurkan serangkaian serangan roket ke pangkalan militer Israel di sebelah timur kota Safed, Ahad (20/10/2024). Sehari sebelumnya, Hizbullah diduga telah meluncurkan serangan drone ke kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

"Pejuang meluncurkan serangan roket besar-besaran ke pangkalan militer Israel di sebelah timur Safed," kata Hizbullah dalam pernyataannya pada Ahad, dikutip laman Al Arabiya. 

Baca Juga

Hizbullah menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk membela Lebanon dan merespons agresi Israel ke desa-desa dan permukiman-permukiman di Lebanon. Belum ada pernyataan resmi dari Israel tentang dampak dari serangan roket Hizbullah. 

Pada Sabtu (19/10/2024) pagi lalu, serangan drone yang diluncurkan dari Lebanon menghantam daerah kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Meski tidak mengklaim melakukan serangan tersebut, tapi Hizbullah diyakini menjadi pihak yang memotorinya. 

Menurut juru bicara (jubir) kantor Netanyahu, serangan drone Hizbullah ke daerah sekitar kediaman perdana menteri Israel tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa maupun luka. Jubir tersebut menambahkan, ketika serangan terjadi, Netanyahu dan istrinya sedang tak berada di rumah. 

Menurut militer Israel, terdapat dua drone lainnya yang diluncurkan dari Lebanon dan berhasil memasuki wilayah Israel pada Sabtu lalu. Namun kedua drone tersebut berhasil ditembak jatuh.

Kelompok Hizbullah dan Israel sudah terlibat konfrontasi secara sporadis di wilayah perbatasan Israel-Lebanon sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Hizbullah mendukung perlawanan yang dilakukan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Gaza. 

Pada 23 September 2024 lalu, Israel melancarkan serangan udara terbesarnya dalam beberapa dekade ke wilayah selatan Lebanon. Serangan tersebut membunuh lebih dari 500 orang, termasuk setidaknya 50 anak-anak. Sejak saat itu, Israel terus meluncurkan serangan udara ke Lebanon. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah turut menjadi korban dan syahid. 

Lebih dari 1.300 orang dilaporkan telah terbunuh akibat kampanye serangan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement