Kamis 13 Jun 2024 05:38 WIB

Pakar Prihatin Polisi Kecanduan Judi Online Berakibat KDRT dan Dibunuh

Patut diduga, personel Polri yang mengalami candu judi online tidak hanya satu orang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mengakses situs judi online melalui gawainya (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga mengakses situs judi online melalui gawainya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, institusi Polri tidak boleh lepas tangan terhadap kasus polwan membakar suaminya hingga meninggal dunia, karena dipicu salah satunya masalah judi online. Dia merasa prihatin karena persoalan judi online juga merambah ke aparat penegak hukum,

"Yang semakin memprihatinkan adalah candu judi online di kalangan polisi. Ketika Polri konon sibuk melakukan penindakan terhadap judi online, justru anggotanya sendiri main judi online, padahal itu pun pidana," kata Reza ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (13/6/2024).

Baca Juga

Reza menyebutkan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), apalagi pembunuhan, memang serius. Tetapi, sambung dia, hitam putihnya pidana sudah sangat jelas. Siapa pelaku, siapa korban, terang benderang.

Hal itu berbeda dengan kecanduan judi online yang terjadi di kalangan personel Polri. Dalam kondisi ini, kata Reza, anggaplah institusi Polri tidak bertanggung jawab langsung atas kelakuan personel.

Tapi karena perilaku bermasalah, bahkan adiksi itu tidak terpisahkan dari kerja perpolisian personel tersebut maka kualitas pelayanan, perlindungan, pengayoman, dan penegakan hukum si personel tentu berimbas. "Pada titik itulah, secara tidak langsung, Polri sebagai lembaga tidak bisa berlepas tangan," kata Reza.

Dalam kasus tindak pidana ini, kata Reza, patut diduga, personel Polri yang mengalami candu judi online tidak hanya satu orang. "Konkretnya, berapa besar? Polri punya data estimasi," kata Reza.

Dia mengatakan data tersebut dibutuhkan sebagai dasar bagi publik untuk menentukan apakah secara ironis, personel polisi justru termasuk kelompok yang rentan judi online. "Semakin banyak personel yang mengalami adiksi itu semakin besar pula penurunan kualitas pelayanan polisi bagi masyarakat," kata Reza.

Polwan bakar suami...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement