Kamis 13 Jun 2024 10:22 WIB

Buntut Briptu FN Bakar Suami, Presiden Jokowi Beri Pesan Khusus untuk Para Penjudi Online

Judi online menjadi pemicu utama Briptu FN nekat membakar suaminya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan masyarakat menjauhi judi online.
Foto: Dok. Rep
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan masyarakat menjauhi judi online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasus polisi wanita (polwan) Briptu FN membakar suaminya menjadi fenomena yang menyedot perhatian masyarakat sepekan terakhir. Meski bukan sebab tunggal, judi online menjadi pemicu utama Briptu FN nekat melakukan tindakan di luar batas kepada Briptu RDW yang juga anggota polisi tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sampai memberi pesan khusus kepada para penjudi online. Dia menegaskan, pemerintah serius memberantas dan memerangi judi online atau daring. Hingga saat ini, kata dia, jutaan situs judi sudah ditutup dan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online hampir selesai dibentuk.

Baca Juga

"Pemerintah juga terus secara serius memberantas dan memerangi perjudian online. Dan sampai saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online sudah ditutup dan Satgas Judi Online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk, yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu (13/6/2024).

Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers tentang bahaya judi daring, sebagaimana diunggah dalam video Youtube Sekretariat Presiden yang dipantau, di Jakarta.

Kepala Negara mencermati banyak hal buruk terjadi akibat judi. Misalnya, harta benda habis terjual, suami istri bercerai, melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, dan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.

Presiden menyampaikan judi daring bersifat lintas negara, batas dan otorisasi, sehingga pertahanan paling penting adakah masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, Presiden meminta masyarakat untuk tidak berjudi.

"Lebih baik kalau ada rezeki uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar game atau iseng-iseng berhadiah, tetapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga maupun masa depan anak-anak kita," ujarnya.

Presiden juga mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi daring.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement