Jumat 07 Jun 2024 17:39 WIB

Separatis Kembali Serang Warga Sipil di Papua Tengah, Satu Dikabarkan Meninggal

Kejadian penyerangan tersebut terjadi pada Kamis (6/6/2024) waktu setempat.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Personel Operasi Damai Cartenz berlindung dari serangan kelompok separatis bersenjata saat terjadi penyerangan di Mapolsek Homeyo dan di Gedung SDN Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.
Foto: Dok. Republika
Personel Operasi Damai Cartenz berlindung dari serangan kelompok separatis bersenjata saat terjadi penyerangan di Mapolsek Homeyo dan di Gedung SDN Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Satgas Operasi Damai Cartenz kembali melaporkan penyerangan yang dilakukan oleh separatis bersenjata Papua Merdeka terhadap warga sipil. Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani mengatakan, seorang bernama Senus Lepitalen, warga asli Papua (OAP) di Distrik Borme, di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tengah, tewas setelah ditembak oleh kelompok bersenjata.

Kombes Faizal mengatakan, kejadian penyerangan tersebut terjadi pada Kamis (6/6/2024) waktu setempat. “Penembakan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Pegunungan Bintang. Korban diketahui sebagai orang asli Papua, di Distrik Borme,” begitu kata Kombes Faizal dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga

Kasatgas Humas Damai Cartenz ABKP Bayu Suseno mengatakan, dari laporan yang diterima, penembakan terhadap Senus Lepitalen itu terjadi ketika korban, pada Kamis (6/6/2024) pagi sedang berada di rumahnya. Dalam kondisi yang dingin, kata AKBP Bayu, korban menghangatkan badan dengan api tungku.

“Pada saat korban sedang menghangatkan badan karena suhu yang dingin, korban mendengar adanya orang yang mengetuk rumahnya,” begitu dalam laporan.

Korban lalu mengarah untuk membukakan pintu rumahnya. “Saat korban membukakan pintu rumahnya itu, korban sudah melihat sekelompok orang bersenjata,” begitu ujar AKBP Bayu.

Tanpa ada komunikasi, kata AKBP Bayu, pihak bersenjata langsung melakukan penembakan terhadap korban. “Korban ditembak dengan senjata api alars pendek yang mengenai bagian dada dan tembus ke belakang,” begitu ujar AKBP Bayu. Saat ini, jenazah korban masih berada di rumahnya di Kampung Calap sebelum dikebumikan.

Dari penyelidikan yang dilakukan oleh Operasi Damai Cartenz, terungkap bahwa korban Senus Lepitalen, sebelum kejadian yang menewaskannya adalah salah satu korban penganiayaan. Senus Lepitalen, pada 12 Mei 2023 lalu, pernah berada dalam penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap karyawan PT IBS di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang.

“Sebelum meninggal dunia, korban Senus Lepitalen adalah karyawan PT IBS yang pada Mei 2023 lalu pernah disandera oleh KKB,” begitu ujar AKBP Bayu.

Aksi penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata tersebut, juga terjadi di tempat lain di wilayah Yahukimo, di Papua Pegunungan. Dilaporkan, satu personel Kodim 1715/Yahukimo atas nama Pratu Rajami Uhio ditembak oleh kelompok separatis di Jalan Sedala di Km 2, di Distrik Dekai.

Pratu Rajami yang menjadi korban penembakan, selamat dan masih dalam kondisi hidup. Namun sampai saat ini dalam perawatan di unit kesehatan setelah mendapatkan luka peluru di bagian paha sebelah kiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement