REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Polisi pada Senin waktu setempat menangkap puluhan demonstran pro-Palestina di San Francisco. Puluhan pengunjuk rasa itu ditangkap karena merangsek menduduki lobi gedung yang menampung Konsulat Israel.
Aparat terlihat mengikat tangan para pengunjuk rasa, memasukkan mereka ke dalam mobil polisi, dan mengusir mereka. Petugas menangkap 69 orang yang menolak mengosongkan gedung tersebut. Setelah ditahan sebentar, mereka kemudian dibebaskan dari Penjara San Francisco County, kata Departemen Kepolisian San Francisco dalam sebuah pernyataan. Demonstran lain juga ditahan dan dibebaskan di tempat kejadian dengan tuduhan yang sama.
Para pengunjuk rasa memasuki gedung dan menduduki lobi selama beberapa jam. Para pengunjuk rasa memasang tanda di pintu depan yang menyerukan diakhirinya serangan brutal Israel ke Jalur Gaza.
Petugas polisi berulang kali memerintahkan para demonstran untuk pergi sebelum mereka masuk dan mulai menahan orang, kata departemen kepolisian.
Konsul Jenderal Israel untuk Pacific Northwest Marco Sermoneta mengatakan para pengunjuk rasa tiba sekitar pukul 09.00 pagi di gedung tinggi Distrik Keuangan tetapi tidak memasuki kantor konsulat. Dia mengatakan kantornya memberi tahu orang-orang bahwa mereka mungkin perlu mengubah janji temu mereka.
San Francisco Bay Area People of Conscience have seized control of the Israeli Consulate in response to an international solidarity call from students in Gaza. pic.twitter.com/o6e8SMP0XY
— Quds News Network (QudsNen) June 3, 2024
Petugas kepolisian San Francisco berjaga di luar gedung dan mengatakan kepada jurnalis AP bahwa gedung tersebut tidak dibuka untuk umum.
Sebelumnya pada Senin, pengunjuk rasa mengatakan kepada San Francisco Chronicle bahwa mereka tidak akan pergi sampai mereka dipaksa. Para pengunjuk rasa di dalam terdengar meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina.
Israel menghadapi kritik internasional yang semakin meluas atas serangannya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Pembalasan brutal oleh Israel itu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan memicu perang.
Aksi-aksi pro-Palestina masih terus terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat. Kebanyakan peserta aksi adalah anak-anak muda yang mengkritisi negara mereka karena ikut membantu Israel melakukan genosida id Gaza.
Penangkapan di New York... baca halaman selanjutnya