Senin 27 May 2024 12:00 WIB

Keluarga Vina Heran Mengapa DPO Pembunuhan Berubah dari Tiga Jadi Satu, Beda dengan BAP

Pihak keluarga akan mempertanyakan perubahan DPO itu ke Polda Jabar.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sosok Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan pelaku utama pembunuhan Vina dan Ekky di Cirebon tahun 2016, di hadirkan saat konferesi pers di Mapolda Jabar, Ahad (26/5/2024). Dalam kesempatan itu disampaiakn proses penangkapan terhadap pelaku yang buron berlangsung lama karena pelaku mengubah identitasnya saat pindah ke Kabupaten Bandung tahun 2016 silam. Usai acara rilis, kepada wartawan Pegi membantah telah melakukan pembunuhan terhadap dua sejoli tersebut.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sosok Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan pelaku utama pembunuhan Vina dan Ekky di Cirebon tahun 2016, di hadirkan saat konferesi pers di Mapolda Jabar, Ahad (26/5/2024). Dalam kesempatan itu disampaiakn proses penangkapan terhadap pelaku yang buron berlangsung lama karena pelaku mengubah identitasnya saat pindah ke Kabupaten Bandung tahun 2016 silam. Usai acara rilis, kepada wartawan Pegi membantah telah melakukan pembunuhan terhadap dua sejoli tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat merevisi jumlah daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, dari tiga orang menjadi hanya satu orang. Revisi pengurangan jumlah buronan itupun menimbulkan tanda tanya pada pihak keluarga almarhumah Vina di Cirebon.

Marliyana, yang merupakan kakak kandung Vina, mengatakan, keluarganya merasa senang dengan tertangkapnya DPO dalam kasus pembunuhan Vina. Menurutnya, hal itulah yang selama delapan tahun terakhir ini dinantikan oleh keluarganya.

Baca Juga

‘’Keluarga senang, ya. Karena selama delapan tahun, ini yang keluarga tunggu-tunggu, tertangkapnya DPO yang sudah kabur,’’ ujar Marliyana, Ahad (26/5/2024).

Meski demikian, Marliyana pun mempertanyakan jumlah DPO yang dirilis Polda Jabar, yang mengalami pengurangan dan tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) awal.

"Kalau dari pihak keluarga, (jumlah tersangka DPO) tahunya dari BAP. Selain Egi, ada nama-nama lain. Makanya saat itu ditetapkan ada tiga DPO. Jadi keluarga tahunya ada tiga DPO. Tapi Polda sekarang bilang hanya satu DPO,’’ ucap Marliyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement