REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Co-Kapten Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dalam Pilpres 2024, Sudirman Said menjawab soal isu pecah kongsi atau pisah jalan dengan Anies Baswesan. Dia menegaskan selepas Pilpres 2024, setiap individu yang sebelumnya mendukung Anies memiliki hak untuk memilih jalan masing-masing.
"Saya mendapat banyak pertanyaan mengenai saya yang disebut pisah jalan dengan Mas Anies seiring dengan nama saya masuk bursa Pilkada Jakarta (2024)," ujar Sudirman Said kepada wartawan, Kamis (23/5/2024).
Sudirman menjelaskan, ia mengaku selalu menempatkan politik sebagai suatu ikhtiar melakukan perbaikan dan melayani publik. Sehingga dia menyebut tidak pernah bergerak karena agenda personal, termasuk namanya yang dikabarkan bakal maju di Pilkada Jakarta pada November 2024 mendatang.
"Dalam hal Pilkada Jakarta, saya bergerak karena dorongan para tokoh dan sahabat-sahabat yang satu visi untuk menjemput amanah dari rakyat Jakarta. Karena itu tidak ada hubungan seolah ada pisah jalan atau pecah kongsi dengan siapapun," ungkapnya.
Lantas, dia menjelaskan pula mengenai alasan tidak meneruskan langkah untuk mendukung Anies jika melanjutkan langkah di dunia politik. Dia menekankan bahwa konsep saling mendukung sejatinya berlandaskan visi misi yang sama.
"Orang itu bisa saling dukung bila nilai-nilai, moralitas, dan visinya sama. Tidak elok rasanya saya menjelaskan pada publik hal-hal yang saya ketahui. Tetapi saya bisa katakan, tidak mungkin para sahabat mendorong saya maju kalau tidak ada persoalan fundamental, lebih tidak mungkin lagi, saya melangkah seperti ini kalau tidak ada alasan yang fundamental," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2016 itu menyampaikan, ia tetap menjalin hubungan yang baik dengan Anies. Meski terkesan memang beda jalan, seiring dengan isu bahwa Anies juga bakal dimajukan kembali di bursa Pilkada Jakarta.
"Yang terpenting adalah hubungan pribadi persahabatan tetap kita jaga, meski ada perbedaan. Dan semua memahami setelah 22 April 2024 (Putusan MK soal Sengketa Pilpres) urusan Pilpres selesai, semua yang selama ini membantu Mas Anies punya hak untuk menata langkah masing-masing. Jadi, tak ada istilah pecah kongsi," katanya.
Nama Sudirman mencuat karena bakal maju pilkada...