Selasa 21 May 2024 13:22 WIB

Siswa SMPN 73 Jakarta Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah, Teman Singgung Aksi Bullying

Disdik DKI Jakarta masih mendalami kasus siswa SMPN 73 melompat dari gedung sekolah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Suasana SMPN 73 Jakarta di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024). Dilaporkan, salah satu siswa di SMP itu melakukan aksi lompat dari lantai tiga gedung sekolah itu pada Senin (20/5/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana SMPN 73 Jakarta di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024). Dilaporkan, salah satu siswa di SMP itu melakukan aksi lompat dari lantai tiga gedung sekolah itu pada Senin (20/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang siswa SMPN 73 Jakarta di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dilaporkan melompat dari lantai tiga gedung sekolahnya pada Senin (20/5/2024). Korban yang masih berusia 13 tahun itu dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.

Dari informasi yang dihimpun Republika, korban yang masih kelas VII itu mengalami perundungan (bullying) oleh teman-teman di kelasnya. Aksi bullying itu diduga menjadi faktor utama siswa itu melompat dari lantai tiga gedung sekolahnya. 

Baca Juga

Salah seorang siswa kelas VII SMPN 73 Jakarta mengatakan bahwa korban depresi, sehingga kemungkinan memiliki niat untuk bunuh diri. Pasalnya, korban disebut cukup sering di-bully oleh sejumlah rekan sekelasnya. 

 

"Mungkin (di-bully) karena faktor agama. Dia Hindu satu-satunya di sekolah, jadi dijauhin mungkin," kata siswa laki-laki yang tak mau disebut namanya itu saat ditemui Republika, Selasa (21/5/2024).

 

Menurut dia, ketika itu korban sedang berada di ruang kelasnya bersama dua orang teman-temannya. Setelah itu, korban menyuruh dua orang temannya itu keluar kelas. Ketika sepi, korban pergi ke arah jendela, terpeleset, hingga terjatuh dari jendela itu.

"Dia itu mungkin ada niat bunuh diri," ujar siswa itu.

Salah seorang siswa lainnya menyatakan, korban dikenal individualis. Namun, korban dinilai terlihat cukup sering bermain bersama teman-temannya. 

"Dia individualis, tapi perilakunya mah biasa. Cuma tidak tahu kalau sering di-bully," kata siswa kelas VII di sekolah itu.

Menurut dia, pada hari ketika peristiwa itu terjadi, korban terlihat banyak diam sejak pagi hari. Hingga akhirnya, aksi melompat dari lantai tiga gedung sekolah itu terjadi pada siang hari.

photo
Mala di Sekolah Kita - (Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement