Sabtu 27 Apr 2024 16:41 WIB

Prabowo Jadi Presiden, HKTI Optimistis Kesejahteraan Petani Lebih Diperhatikan

Prabowo Subianto, menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia.

Fadli Zon
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merasa beruntung karena telah berhasil mengantarkan ketua dewan pembinanya, yang juga mantan Ketua Umum DPN HKTI dua periode (2004-2010, 2010-2015), yaitu Jenderal TNI H Prabowo Subianto, menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia.

"Terpilihnya Pak Prabowo memang sangat disyukuri oleh kami, karena dengan demikian kita saat ini memiliki seorang presiden yang merupakan kader tani," kata Ketua Umum DPN HKTI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon.

Baca Juga

"Kita berharap, dengan dipimpin kader HKTI, pertanian kita ke depan bisa lebih maju dan petani kita jadi lebih sejahtera," ujarnya.

Menurutnya, isu kesejahteraan petani ini memang tak akan pernah usang. Kunci ketersediaan pangan memang adalah kesejahteraan petani.

Jika petani tak sejahtera, mereka akan pindah ke profesi lain dan mengubah lahan pertaniannya menjadi lahan non-pertanian. Ketika itu terjadi, maka masa depan pangan akan terancam.

Sebagai catatan, hingga saat ini orang Indonesia masih tercatat sebagai salah satu pemakan nasi terbesar di dunia.

Menurut Statista (2017), konsumsi beras kita per kapita adalah 135 kg, lebih tinggi daripada Filipina (115 kg), Thailand (99 kg), dan juga Malaysia (81 kg).

Pada sisi lain, meskipun jumlah petani padi Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia, namun produksi beras terus-menerus tak pernah bisa memenuhi jumlah permintaan.

Jumlah produksi dan konsumsi beras ada di posisi perlombaan yang tak sehat.

Dengan jumlah penduduk 280 juta, dan angka pertumbuhan penduduk sekitar 1,1-1,4 persen per tahun, produksi beras kita sulit untuk bisa mengimbangi.

 

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, HKTI telah memberikan masukan kepada Presiden terpilih mengenai sejumlah isu krusial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement