Jumat 22 Mar 2024 04:54 WIB

Ini Caleg-Caleg Peraih Kursi DPR dari Tiap Dapil di Jabar Berdasarkan Metode Sainte Lague

Di Pemilu 2024, ada sebelas daerah pemilihan di Provinsi Jawa Barat.

Ketua KPU Hasyim Asyari (dua kiri) bersama Anggota KPU memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu serentak 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Pada hari ke-21, KPU melanjutkan  rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional untuk empat provinsi terakhir yakni Jawa Barat, Maluku, Papua dan Papua Pegunungan. Sebelumnya KPU telah merampungkan rekapitulasi nasional untuk 34 provinsi dari total 38 provinsi seluruh Indonesia.
Foto:

Di dapil Jabar VIII, Partai Golkar meraih suara paling tinggi untuk pileg DPR di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, itu. Partai berwarna kuning tersebut meraih 220.359 suara atau 19,07 persen. 

Di posisi kedua, PDIP meraih 208.177 suara atau 18,02 persen. Ketiga, Partai Gerindra meraih 142.151 suara atau 12,3 persen, bersaing ketat dengan PKB dengan raihan 141.690 suara atau 12,26 persen. 

Di posisi keenam, ada Partai Nasdem dengan raihan 81.617 suara atau 7,06 persen. PKS berada di posisi ketujuh dengan raihan 77.361 suara atau 6,7 persen.

Sementara untuk perolehan suara para caleg, nama Daniel Mutaqien Syafiuddin dari Partai Golkar berada di puncak dengan perolehan 51.189 suara. Selanjutnya, ada nama Rokhmin Dahuri dari PDIP dengan perolehan 47.004 suara. 

Di posisi ketiga, terdapat nama Dedi Wahidi dari PKB dengan 43.432 suara. Keempat, Dave Akbarshah Firkarno dari Partai Golkar meraih 42.572 suara. Kelima, Herman Khaeron dari Partai Demokrat meraih 37.603 suara. Keenam, Bambang Hermanto dari Partai Golkar memperoleh 35.599 suara.

Posisi ketujuh ditempati oleh nama Satori dari Partai Nasdem dengan 35.347 suara. Kedelapan, Netty Prasetiyani dari PKS meraih 33.511 suara. Kesembilan, Kardaya Warnika dari Partai Gerindra meraih 31.288 suara. Kesepuluh, ada nama Selly Andriany Gantina dari PDIP dengan 30.324 suara.

Sementara itu, nama artis Moch Charly Vanhoutten memperoleh 19.570 suara. Sosok penyanyi itu diperkirakan sulit untuk mendapat kursi lantaran masih banyak nama yang meraih suara lebih tinggi darinya. 

Sedangkan mantan wakil gubernur (wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya meraih 2.639 suara. Suaranya itu bahkan jauh di bawah rekan satu partai, Muhammad Shofy (21.143 suara) dan Patrika Susana (16.316 suara).

Partai Golkar meraih perolehan suara tertinggi di dapil Jabar IX. Partai yang identik dengan warna kuning itu meraih 230.857 suara atau 18,62 persen. Setelahnya, PDIP meraih 179.413 suara atau 14,47 persen.

Setelahnya, Partai Gerindra meraih 170.827 suara atau 13,78 persen. Di posisi keempat, ada PKS yang memperoleh 150.311 suara atau 12,13 persen.

Kursi DPR yang seharusnya didapatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu beralih ke partai lain lantaran partai itu tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Di dapil Jabar IX yang meliputi Kabupaten Majalengka, Subang, dan Sumedang, PPP total mendapatkan 175.482 ribu suara, terbanyak ketujuh di antara semua partai politik.

Jika raihan suara sebanyak itu dikonversi menjadi kursi menggunakan metode Sainte Lague, maka PPP berhak mendapatkan satu kursi DPR di dapil tersebut. Satu kursi itu seharusnya menjadi caleg PPP peraih suara terbanyak, yakni Pepep Saeful Hidayat yang berhasil mengoleksi 110.573 suara.

Namun, raihan suara PPP itu berpotensi tidak akan dikonversi menjadi kursi dalam penghitungan resmi KPU. Sebab, konversi suara menjadi kursi hanya untuk partai yang lolos ambang batas parlemen 4 persen. Adapun total suara PPP secara nasional adalah 3,87 persen, sebagaimana ditetapkan KPU pada Rabu (20/3/2024).

Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang menambah raihan suara PPP hingga memenuhi parliamentary threshold, maka partai tersebut akan sah tidak lolos parlemen dan raihan suaranya tidak dihitung alias hangus ketika proses konversi dilakukan.

Jika skenario tersebut terjadi, maka satu kursi yang seharusnya didapatkan PPP bakal beralih ke Nasdem di Dapil Jabar IX. Nasdem merupakan partai peraih suara terbanyak kedelapan di dapil tersebut, yakni 116.758 suara.

Dengan begitu, kursi yang semula harusnya dimenangi oleh caleg PPP Pepep Saeful Hidayat berpindah menjadi milik caleg Nasdem atas nama Ujang Bey. Ujang tercatat meraih 31.546 suara, terbanyak di antara caleg-caleg Nasdem tapi kalah jauh jika dibandingkan Pepep.

Caleg pemenang di Dapil Jabar IX diketahui setelah Republika mengkonversi raihan suara partai menjadi perolehan kursi menggunakan metode Sainte Lague, rumus resmi yang diatur UU Pemilu. Di dapil tersebut terdapat delapan kursi DPR yang diperebutkan.

Adapun, partai yang mendapatkan kursi dan caleg pemenang kursi Dapil Jabar IX adalah, Partai Golkar yang total mengumpulkan 450.542 suara berhak mendapatkan dua kursi DPR. Kursi tersebut dimenangkan oleh Elita Budiati yang memperoleh 96.498 suara dan Galih Dimuntur Kartasasmita yang mendapatkan 91.816 suara

Partai Gerindra berkat total raihan suara 320.803 mendapatkan satu kursi. Pemenang kursi adalah caleg Gerindra peraih suara terbanyak, yakni Jefry Romdonny (98.290 suara)

PDIP (319.052 suara) juga mendapatkan satu kursi untuk anggota DPR petahana, TB Hasanuddin (79.525 suara). Sementara PKS (274.751 suara) mendapatkan satu kursi untuk Ateng Sutisna (81.286 suara). Ateng menjadi caleg PKS peraih suara terbanyak meski ditempatkan di nomor urut delapan alias buncit di kertas suara.

PAN (229.865 suara) memenangi satu kursi untuk Farah Puteri Nahlia (146.014 suara). Adapun, PKB (200.544 suara) juga menyegel satu kursi untuk anggota DPR pejawat Maman Imanulhaq (60.886 suara). Kursi terakhir yang seharusnya milik PPP beralih menjadi milik Partai Nasdem untuk caleg atas nama Ujang Bey.

Di dapil Jabar X, jabatan mentereng di partai politik ternyata bukan jaminan menang dalam Pileg DPR 2024. Petinggi Partai Gerindra, Iwan Bule dan pimpinan PKB, Yanuar Prihatin, misalnya, hampir pasti gagal memenangi kursi DPR.

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Dia maju sebagai caleg Gerindra di dapil Jabar X meliputi Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kuningan, dan Pangandaran.

Meski berbekalkan nomor urut 1 di surat suara, ternyata raihan suara Iwan Bule bukan yang terbanyak di antara tujuh caleg Gerindra di dapil tersebut. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU, mantan ketua umum PSSI itu tercatat meraih 71.179 suara.

Iwan peraih suara terbanyak kedua di antara caleg-caleg Gerindra. Peraih suara terbanyak pertama adalah caleg Gerindra nomor urut 2, Rokhmat Ardiyan. Pengusaha asal Kuningan itu berhasil mengoleksi 104.307 suara.

Sebagai peraih suara terbanyak, Rokhmat berhak menjadi pemenang atas satu kursi DPR yang didapatkan Partai Gerindra di dapil tersebut. Iwan Bule tentu tak kebagian kursi.

Sementara itu, Yanuar Prihatin adalah Ketua DPP PKB yang juga menjadi caleg di Dapil Jabar X, dapil yang ia menangi dalam dua kali pemilu sebelumnya. Namun, raihan suara Yanuar kali ini kalah dengan caleg PKB lainnya.

Yanuar sebagai caleg PKB nomor urut 1 tercatat 'hanya' meraih 37.955 suara, terbanyak kedua di antara tujuh PKB di dapil tersebut. Peraih suara terbanyak pertama adalah caleg PKB nomor urut 3, Rina Sa'adah dengan torehan 59.992 suara.

Adapun PKB di dapil tersebut mendapatkan satu kursi DPR. Otomatis, satu kursi itu menjadi milik Rina. Yanuar tentu tak kebagian kursi.

Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang menambah raihan suara Yanuar secara signifikan, maka Wakil Ketua Komisi II DPR itu terpaksa angkat kaki dari Kompleks Parlemen, Senayan setelah masa jabatannya habis pada akhir 2024.

Caleg pemenang di Dapil Jabar X diketahui setelah Republika mengkonversi raihan suara partai menjadi perolehan kursi menggunakan metode Sainte Lague, rumus resmi yang diatur UU Pemilu. Di dapil tersebut terdapat tujuh kursi DPR yang diperebutkan.

Untuk daftar lengkap partai yang mendapatkan kursi dan caleg pemenang kursi dapil Jabar X yakni, PDIP yang total meraih 288.655 suara mendapatkan satu kursi DPR. Kursi tersebut menjadi milik caleg PDIP periaih suara terbanyak, Ida Nurlaela Wiradinata (66.040 suara).

Partai Gerindra (total 283.073 suara) mendapatkan satu kursi untuk Rokhmat Ardiyan (104.307 suara). Sementara Partai Golkar (226.303 suara) juga memperoleh satu kursi DPR. Pemenang kursi adalah Agun Gunandjar (61.935 suara)

PKB (204.226 suara) mengamankan satu kursi untuk Rina Sa'adah (59.992 suara). PKS (181.578 suara) mendapatkan satu kursi yang akan menjadi milik Surahman Hidayat (71.497 suara). PAN (119.489 suara) turut mendapatkan satu kursi untuk Herry Dermawan (47.460 suara)

Satu kursi terakhir didapatkan Partai Nasdem (119.358 suara) dan akan menjadi milik Shohibul Imam (56.776 suara).

Di dapil Jabar XI, Partai Gerindra meraih 513.282 suara. Sementara itu, di posisi kedua ada Partai Golongan Karya (Golkar) dengan perolehan 473.093 suara. Ketiga, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan 468.301 suara.

Setelah itu, PKS meraih 304.184 suara. Sementara itu, PPP meraih 271.085 suara. Sedangkan PDIP meraih 266.282 suara dan PAN meraih 211.089 suara.

"Saya kira bisa kita sahkan ya. Dengan demikian rekapitulasi penghitungan suara untuk pemilu DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat XI dapat kita sahkan. Bismillah sah," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Rabu (20/3/2024) dini hari.

Diketahui, dapil Jabar XI meliputi wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya. Terdapat 10 kursi DPR yang diperebutkan di dapil tersebut. 

Republika juga menghitung perolehan kursi partai menggunakan metode Sainte Lague. Hasil, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKB, masing-masing mendapatkan jatah satu kursi di dapil Jabar XI. Sementara PKS, PPP, PDIP, dan PAN, mendapatkan masing-masing satu kursi. 

Khusus untuk PPP, dengan catatan partai itu dapat melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara secara nasional. Pasalnya, belum bisa dipastikan raihan suara PPP secara nasional dapat melewati ambang batas atau tidak.

Adapun nama-nama caleg yang akan lolos ke Senayan adalah Muhammad Husein Fadlulloh (188.083 suara) dan Mulan Jameela (85.326 suara) dari Partai Gerindra; Ade Ginanjar (216.938 suara) dan Ferdiansyah (97.464 suara) dari Partai Golkar; Imas Aan Ubudiah (126.813 suara) dan Oleh Soleh (125.198 suara) dari PKB; Dony Maryadi Oekon (97.925 suara) dari PDIP; Mohamad Sohibul Iman (76.661 suara) dari PKS; Muhammad Hoerudin Amin (85.917 suara) dari PAN; Nurhayati (69.007 suara) dari PPP.

Khusus nama terakhir, Nurhayati, masih berpotensi tak lolos apabila suara PPP nantinya tidak mencapai 4 persen seusai sidang gugatan di MK. Ketika PPP gagal lolos, satu kursi DPR di dapil Jabar XI akan beralih ke Partai Nasdem yang meraih 149.753 suara. Adapun caleg Partai Nasdem yang berpeluang lolos dari dapil itu adalah Lola Nelria Oktavia.

photo
Komik Si Calus : Gagal Nyaleg - (Republika/Daan Yahya)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement