Sabtu 21 Dec 2024 21:11 WIB

Korban Mobil Menabrak Pengunjung Pasar Natal di Jerman Tembus 200 Orang

Akun media sosial pelaku berusia 50 tahun menyiarkan pesan-pesan anti-Islam.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sebuah mobil yang menabrak kerumunan orang merangsek ke sebuah toko dekat Breitscheidplatz di Berlin, Jerman, Rabu (8/6/2022).
Foto: Antara/Reuters
Sebuah mobil yang menabrak kerumunan orang merangsek ke sebuah toko dekat Breitscheidplatz di Berlin, Jerman, Rabu (8/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Korban luka akibat serangan mobil yang menabrak kerumunan pengunjung sebuah Pasar Natal di Kota Magdeburg, Negara Bagian Saxony-Anhalt, Jerman, Jumat (20/12/2024) malam waktu setempat, telah melampaui angka 200 orang. Data itu menurut stasiun penyiaran WDR dan NDR.

Menurut media Jerman, si pelaku penabrakan yang berusia 50 tahun bekerja sebagai dokter di Kota Bernburg. Pelaku tinggal di Jerman sejak 2006 dan memegang izin tinggal tetap di negara itu.

Laporan juga menyebutkan bahwa akun media sosial pelaku menyiarkan pesan-pesan anti-Islam serta dukungan pada partai ekstrem kanan alternatif untuk Jerman (AfD). Akunnya di media sosial juga memuat berbagai pernyataan berlebihan, seperti klaim bahwa pemerintah Jerman "mengincar para pencari suaka dari Arab Saudi untuk menghancurkan hidup mereka" serta "Jerman hendak mengislamkan Eropa".

Di media sosial, ia juga sempat "menyatakan kekhawatiran atas kebangkitan Islam di Jerman". Pada Juni 2024, si pelaku menulis di media sosial bahwa kepolisian Jerman "bermain kotor" terhadap dirinya dan para penentang Islam untuk "menghancurkan aktivisme mereka terkait anti Islam".

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah mobil merempuh kerumunan pasar, sehingga menimbulkan kepanikan dan kekacauan. Si pengemudi mobil langsung ditahan setelah kejadian tersebut.

Anadolu melaporkan, kepolisian Jerman terus menjaga secara ketat pasar Natal tersebut dan menutup tempat kejadian perkara. Pihak berwenang menganjurkan warga untuk tidak mendatangi kawasan pasar Natal ketika penyelidikan masih berlangsung.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement