Selasa 12 Mar 2024 22:26 WIB

Pencarian WNA Taiwan yang Hilang Akibat Kapal Terbalik Dilanjutkan Rabu Pagi

Ada 80 hingga 100 personel gabungan yang bergerak mencari korban.

Tim gabungan melakukan penyelaman mencari warga Taiwan yang hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3/2024), pencarian di hari kedua terus dilakukan pada Selasa (12/3/2024)
Foto: ANTARA/HO-Basarnas Jakarta
Tim gabungan melakukan penyelaman mencari warga Taiwan yang hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3/2024), pencarian di hari kedua terus dilakukan pada Selasa (12/3/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Basarnas DKI Jakarta akan melanjutkan pencarian  warga Taiwan yang hilang akibat kapal KM Pari Kudus yang ditumpanginya terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu pada Rabu pagi (13/3/2024).

"Pencarian di laut kami hentikan dulu pada pukul 17.30 WIB serta dilanjutkan esok hari (13/3/2024)," kata Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta, Agung Priambodo di Jakarta, Selasa, menjelaskan perkembangan terkini KM Pari Kudus yang terbalik pada Senin (11/3/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan malam ini kegiatan dilanjutkan dengan koordinasi dan pemantauan. "Besok pagi pencarian dilanjutkan kembali," kata dia.

Ia mengaku ada sedikit kendala dalam proses pencarian yang dilakukan sejak Selasa pagi yakni jarak pandang yang terbatas. Sehingga aktivitas penyelaman yang sulit dilakukan. Bahkan cuaca sempat mendung dan gerimis.

Menurutnya hingga Selasa sore tidak ada tanda-tanda dari keberadaan korban di koordinat yang dilalui tim gabungan yang menggunakan tujuh unit kapal. "Belum ada tanda-tanda, semoga besok bisa ditemukan," kata dia.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan tim yang melakukan penyisiran di pinggir pantai. "Kami koordinasi pencarian baik tim di darat maupun di laut," kata dia.

Tim gabungan mengerahkan tujuh unit kapal mencari warga asing asal Taiwan yang hilang di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu. "Pagi ini kami lakukan pencarian korban kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Perairan Pulau Rambut pada Senin (kemarin) sore," kata dia.

Ia mengatakan ada 80 hingga 100 personel gabungan yang bergerak mencari korban di perairan tersebut. Ia menyebutkan tujuh unit kapal yang dikerahkan milik Basarnas,TNI AL,kepolisian, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu dan lainnya.

Selain itu kapal dari Asha Resort juga dilibatkan dalam pencarian korban. "Kami sudah bergerak sejak pukul 07.00 WIB mencari korban hilang," kata dia.

Ia mengatakan pencarian dilakukan di sekitar lokasi kejadian dan penyisiran dimulai dari lokasi kejadian ke arah timur dan arah selatan. Sebelumnya seorang warga asing asal Taiwan bernama Shi Yi dinyatakan hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik pada Senin (11/3/2024).

Menurut dia korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam. "Korban ini berusia sekitar 40-45 tahun dan masih dalam kondisi hilang," kata dia.

Agung mengatakan total penumpang kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Pulau Rambut Kepulauan Seribu sebanyak 35 orang. "Ada satu orang yang tidak masuk manifest penumpang dari data awal dan dia selamat," kata dia.

Ia menjelaskan 35 orang tersebut terdiri dari 32 penumpang ditambah tiga anak buah kapal yang menyeberang dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara. "Satu korban masih hilang dan 31 penumpang dan tiga anak buah kapal sudah dievakuasi," kata dia.

Sementara Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot menyatakan ada 10 warga negara asing yang menjadi korban kapal KM Pari Kudus yang terbalik diterjang ombak saat berlayar dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara. "Ada 10 warga negara asing dan 22 warga Indonesia yang menjadi penumpang kapal yang terbalik akibat ombak tinggi dan angin kencang," kata AKBP Jarot.

Ia menjelaskan 10 warga asing itu terdiri dari lima warga negara China, empat warga Taiwan, dan satu Korea. "Satu korban yang masih hilang yakni warga asal Taiwan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement