Kamis 22 Feb 2024 20:01 WIB

Diresmikan Presiden, SPALD-T Losari Diharap Bantu Perbaiki Kualitas Lingkungan Makassar

Jokowi sebut SPALD-T dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di acara pameran otomotif Indonesia International Motor Show di JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2/2024).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di acara pameran otomotif Indonesia International Motor Show di JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) Losari di Makassar, Sulawesi Selatan, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (22/02/2024). Presiden Jokowi mengatakan, keberadaan SPALD-T di Losari ini penting untuk mengolah air limbah cair menjadi lebih ramah lingkungan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan, khususnya air tanah dan air permukaan sebagai air baku, serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

“SPALD-T ini kita butuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki perhatian dan kepedulian untuk bersama-sama mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar,” kata Jokowi dikutip dari siaran pers KemenPUPR, Kamis.

Jokowi pun  berpesan agar dengan pengoperasian SPALD-T Losari, penanganan air limbah semakin terintegrasi yang membuat Kota Makassar semakin bersih. Sehingga kualitas lingkungan, kualitas air tanah dan air baku juga semakin baik.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turut mendampingi Presiden mengatakan, SPALD-T Losari mulai dibangun pada 2019 hingga 2023. Dengan lingkup pekerjaan meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 16.000 m3/hari, 1 unit rumah pompa, jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 km yang dapat melayani 41.000 KK, serta pemasangan sambungan rumah dan sambungan area komersil. 

Basuki berharap dengan dikembangkannya SPALD-T tersebut, pencemaran badan air akibat air limbah domestik dapat diminimalisir. Kehadiran SPALD-T juga diharap dapat memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.

"Tujuan utamanya adalah untuk kualitas lingkungan yang lebih baik, karena permukiman semakin padat maka limbahnya juga bertambah. Jadi harus kita olah dulu sebelum masuk ke badan air,” kata Basuki.

Sementara itu, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan SPALD-T Losari sebesar Rp 1,217 triliun. Dimulai dari pematangan lahan (lokasi) yang didanai dari APBD Kota Makassar sebesar Rp150 M. Dan dilanjutkan dengan pembangunan IPAL Domestik dan jaringan perpipaan melalui Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP). Program ini turut didanai dengan Loan Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp 672 miliar.

Selanjutnya, Kementerian PUPR melalui  Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan, Direktorat Jenderal Cipta Karya melanjutkan pemasangan sambungan rumah dan sambungan komersil yang bersumber dari APBN sebesar Rp 395 Miliar.

Ke depannya akan dilanjutkan oleh pemerintah daerah hingga tercapai target layanan 14.000 sambungan rumah (SR) yang terbagi menjadi 8.400 sambungan domestik dan 5.600 sambungan komersil,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti.

Pembangunan SPAL Domestik di Kota Makassar dinilai efektif karena menggunakan sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yang mereduksi  Biological Oxygen Demand hingga 95 persen, denitrifikasi dan mengurangi nitrogen. Dengan demikian efluen yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor. P. 68/MenLHK/Sekjen/Kum.1/8/2016 tentang baku mutu air limbah domestik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement