Jumat 16 Feb 2024 14:40 WIB

Asumsi Anomali Suara PDIP dan Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng

Raihan suara Ganjar-Mahfud di kandang banteng tak maksimal pada Pemilu 2024.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai melakukan pertemuan di Gedung High End, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Peretmuan bersama dengan  Ketua Umum Partai pengusung dan jajaran petinggi TPN Ganjar-Mahfud tersebut membahas evaluasi dan laporan temuan dugaan kecurangan pemilu dari nerbagai daerah.
Foto:

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai, ada kemungkinan pemilih loyal PDIP memiliki pilihan lain untuk capres-cawapres pada Pemilu 2024. Akibatnya, perolehan suara PDIP tidak selaras dengan suara Ganjar-Mahfud menurut hasil quick count berbagai lembaga survei berada di posisi paling buncit atau urutan tiga di bawah Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin. 

"Ini artinya pemilih PDIP tidak ikut pilihan partai untuk capres-cawapres,"kata Ujang, Kamis (15/2/2024).

Menurut Ujang, adalah hal wajar bila ada perbedaan pilihan partai dan pilihan terhadap capres-cawapres. Untuk pilihan partai kata Ujang, kader-kader yang menyentuh akar rumput sudah menjalin keterikatan yang sangat erat dengan pemilihnya sejak lama. Bahkan, jauh-jauh hari sebelum pemilu.

Sedangkan capres-cawapres menurut Ujang baru berkeliling menyapa masyarakat tiga bulan pada masa kampanye. Sehingga, ikatan emosional capres-cawapres dengan masyarakat tidak sekuat dengan kader-kader yang maju menjadi calon legislatif. 

"Capres-cawapres ini keterikatannya kan baru begitu dideklarasikan sebagai pasangan kan baru beberapa bulan lalu,"ujar Ujang.

 

Ujang juga menduga PDIP memang realistis untuk tidak memburu kemenangan di dua kontesasi yakni pileg dan pilpres. "Saya melihat di situ. PDIP yang penting jangan sampai kalah dua-duanya. Jadi strateginya memenangkan pileg, enggak apa-apa pilpres kalah," kata Ujang menambahkan.

Hal serupa juga dikemukakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas, Asrinaldi. Menurut dia, preferensi orang ke partai berbeda dengan preferensi ke paslon.

"Tidak semua kekuatan akar rumput PDIP memilih Ganjar, sehingga memilih sesuai dengan keinginannya. Bisa saja ke 02 yang didukung Pak Jokowi. Walau PDIP suara maksimal, tapi calonnya tidak," kata Asrinaldi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement