Jumat 16 Feb 2024 14:40 WIB

Asumsi Anomali Suara PDIP dan Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng

Raihan suara Ganjar-Mahfud di kandang banteng tak maksimal pada Pemilu 2024.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai melakukan pertemuan di Gedung High End, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Peretmuan bersama dengan  Ketua Umum Partai pengusung dan jajaran petinggi TPN Ganjar-Mahfud tersebut membahas evaluasi dan laporan temuan dugaan kecurangan pemilu dari nerbagai daerah.
Foto:

Pada awal bulan ini, hasil survei teranyar yang dirilis LSI Denny JA menemukan, bahwa sepertiga pemilih PDIP ternyata mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Padahal, PDIP adalah partai pengusung pasangan Ganjar-Mahfud.

Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, survei yang dilakukan dalam rentang 26 Januari hingga 6 Februari 2024 itu menemukan bahwa pemilih PDIP yang mendukung Ganjar-Mahfud sebesar 60,4 persen. Sisanya, sebesar 32,8 mendukung Prabowo-Gibran dan 5,5 persen mendukung Anies-Muhaimin.

"Jadi, konstituen PDIP yang memilih Prabowo-Gibran angkanya cukup tinggi, yakni 32,8 persen," kata Adjie saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Adjie menjelaskan, fenomena tersebut biasa disebut split-ticket voting atau kondisi ketika pemilih punya pilihan berbeda atas pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Dia mengatakan, PDIP bukan satu-satunya partai yang mengalami split-ticket voting dalam jumlah besar.

Partai lain adalah PKB, partai pengusung pasangan Anies-Muhaimin. Sebanyak 30,5 persen pemilih PKB ternyata mendukung Prabowo-Gibran. Pemilih PKB yang memilih Anies-Muhaimin sebesar 46 persen.

Split-ticket voting juga dialami Partai Demokrat, partai pengusung Prabowo-Gibran. Sebanyak 27,1 persen pemilih Demokrat ternyata mendukung pasangan Anies-Muhaimin. Pemilih Demokrat yang mendukung Prabowo-Gibran sebesar 53 persen.

Split-ticket voting paling tinggi dialami PPP, partai pengusung Ganjar-Mahfud. Sebanyak 64,8 persen pemilih partai berlogo Ka'bah itu ternyata mendukung Prabowo-Gibran. Hanya 8,6 persen pemilih PPP yang mendukung Ganjar-Mahfud. Lalu ada 22 persen yang lari ke Anies-Muhaimin.

"Jadi ada beberapa partai yang tingkat split-ticket voting-nya cukip tinggi atau di atas 25 persen," ujar Adjie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement