REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menepis isu yang menyatakan dirinya akan mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menjamin situasi kabinet masih dalam situasi aman untuk saat ini meski mengakui kinerja dan frekuensi rapat kabinet menurun pada tahun politik.
“Saya jamin aman-aman, termasuk isu saya mundur enggak ada saya mundur. Saya itu jangankan mundur, maju saja enggak bisa,” ucap Muhadjir di Media Center Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Muhadjir mengungkapkan, kabinet pemerintahan saat ini memang dari sisi kinerja memang terjadi penurunan karena tengah berjalannya tahun politik. Pada tahun politik kali ini ada menteri yang maju ke pencalonan legislatif, pencalonan presiden dan wakil presiden, dan terlibat dalam tim pemenangan Pemilu.
“Namanya saja tahun politik. Dan Presiden sudah mengingatkan dua tahun yang lalu, karena itu program-program Presiden minta dipercepat pada awal periode. Sehingga pada akhir periode tahun politik itu beban tidak terlalu numpuk,” kata dia.
Selain itu, dia juga menjelaskan, di tingkat eksekutif ada tiga jenis rapat. Pertama, rapat kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri dan pimpinan lembaga, rapat kabinet terbatas yang dihadiri biasanya oleh minimal lima menteri, rapat internal yang terdiri dari sedikit menteri, dan rapat tingkat menteri (RTM).
“Jadi kalau itu masih rutin-rutin saja, tapi kalau frekuensi turun iyalah gitu, kan tahun politik. Kalau masih tetap banyak itu apa bedanya itu. Apalagi kan banyak menteri yang juga nyaleg, ada menteri yang jadi tim pemenangan, bahkan ada juga menteri yang sedang maju presiden, ada yang wapres, jadi itu biasa saja,” tutur dia.