Rabu 31 Jan 2024 16:02 WIB

Lulusan Dokter Angkatan 53 FKK UMJ Diangkat Sumpah

UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 53 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (31/1/2024).
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 53 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 53 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (31/1/2024). Sebanyak 15 lulusan Program Studi Profesi Dokter diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas, SpPK.

Angkat sumpah merupakan prosesi yang wajib dilakukan bagi calon dokter untuk mendapatkan gelar profesi dokter. Sumpah diambil pada masa akhir pendidikan, kepaniteraan klinik dan telah lulus ujian kompetensi UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter) Batch November 2023. UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.

Baca Juga

Berdasarkan laporan dari Ketua Prodi Profesi Dokter Dr dr Farsida, MPH, FKK UMJ sejak kelahirannya pada 20 tahun silam berkomitmen meluluskan calon dokter yang unggul dan berkarakter Islami. "Dua puluh tahun bukan usia yang muda, kami membuktikan dan menunjukan pengalaman dalam mendidik lulusan kami dengan memiliki karakteristik yang berbeda," kata Farsida.

photo
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 53 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (31/1/2024). - (Universitas Muhammadiyah Jakarta)

 

Pada angkatan 53 ini, Farsida menyampaikan bahwa lulusan dokter memiliki rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif 3,56 dengan rincian 3 lulusan berpredikat Sangat Memuaskan 3 dan 12 lainnya Memuaskan.  Ia menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh rumah sakit pendidikan yang telah bermitra dengan FKK UMJ dalam proses belajar mahasiswa Prodi Profesi Dokter.

Prosesi angkat sumpah berlangsung khidmat disaksikan oleh Rektor Prof Dr Mamun Murod, MSi, Wakil Rektor I Dr Muhammad Hadi, SKp, MKep, dan Wakil Rektor IV Dr Septa Candra, SH, MH, Ketua IDI Wilayah Tangsel dr Fajar Shiddiq, BPH UMJ Drs Ateng serta Drs Nandi Rahman, Direktur maupun perwakilan rumah sakit mitra UMJ, civitas akademika FKK UMJ, dan orang tua wisudawan.

Para dokter yang telah diangkat sumpah kemudian menandatangani lembar angkat sumpah sebagai komitmen dalam menjaga etika profesi dokter. Penandatanganan diwakili oleh perwakilan lulusan dr Agni Mubarok, disaksikan oleh Rektor UMJ, dan Kaprodi Profesi Dokter.

Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas, SpPK, di hadapan orang tua lulusan mengungkapkan rasa terima kasih karena telah mempercayakan anaknya menempuh pendidikan profesi dokter di FKK UMJ. Tri berpesan kepada lulusan untuk menjaga etika dan moral dalam menjalankan profesi dokter.

Kedua hal itu, dapat dicapai dengan menerapkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang telah diajarkan. "Menjaga etika dan moral menjadi sangat penting, itulah yang menjadi keunggulan. Pasien tidak hanya melihat dokter itu pintar, tetapi bagaimana menjunjung tinggi etika dan martabat," ungkap Tri.

Pada kesempatan ini, Rektor UMJ Prof Dr Mamun Murod, MSi, turut menegaskan bahwa etika menjadi hal yang sangat fundamental dalam semua profesi, termasuk dokter. Ma'mun menerangkan dua hal yang perlu dijaga yakni etika dalam bermasyarakat disebut moral dan etika dalam agama disebut akhlak.

"IPK hanya berpengaruh sekitar 25 persen, kemudian 75 persen adalah nilai. Itu hal penting yang harus dimiliki. Banyak orang gagal karena tidak menjaga etika," tegas Mamun.

Sementara itu, BPH UMJ Drs Ateng mengatakan menjadi seorang dokter yang hebat tidak akan berarti jika masyarakat tidak membutuhkan,”Tugas kita menjaga citra penilaian positif dari lulusan FKK UMJ, itu penting ketika seorang dokter mendapatkan penilaian negatif di masyarakat, akhirnya masyarakat tidak akan lagi membutuhkan kita,” ungkap Ateng.

Ketua IDI Tangsel dr Fajar Shiddiq memberikan ucapan selamat pada lulusan dokter FKK UMJ. Sidik menyoroti salah satu tantangan yang dihadapi oleh profesi dokter yakni malpraktik. Saat ini banyak dokter terjerat hukum karena dugaan malpraktik.

Ia memastikan, kemungkinan terbesar hal itu bisa terjadi karena adanya miskomunikasi. Untuk itu, ia berpesan kepada para lulusan untuk berkomunikasi secara baik dengan pasien, keluarga, tenaga kesehatan, rekan sejawat, serta menjaga etika dan kredibilitas profesi dokter.

Dalam sesi lain, salah satu lulusan dr Silvia Emi Raras Sakti dengan perasaan haru dan bangga mengungkapkan rasa syukurnya berhasil menyelesaikan program profesi dokter. Ia mengenang bagaimana beratnya perjuangan untuk mencapai titik ini. Untuk itu, Silvia berpesan kepada lulusan untuk selalu menjaga nama baik almamater.

“Semoga kita dapat mengemban amanah ini dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Tentu, paling penting kita bisa membawa harum nama Universitas Muhamamdiyah Jakarta,” ungkap Silvi saat ditemui disela kegiatan

Turut hadir para tamu undangan dari Dinas Kesehatan Tangsel, Dinas Kesehatan Banjar, serta Direktur dari rumah sakit wahana pendidikan yaitu RS Sekarwangi, RSI Sukapura, RSUD Syamsudin dan RSI Pondok Kopi.

Tema yang diangkat pada Angkat Sumpah Dokter ke 53 yaitu Aquiris Quodcumque Rapis berasal dari Bahasa Latin yang berarti kamu mendapatkan apa yang diusahakan. Hal ini menjadi sebuah gambaran bahwa apa yang didapatkan oleh para lulusan adalah hasil dari sebuah perjuangan para lulusan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement