REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei dari lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan elektabilitas paslon capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' meningkat, bahkan menyalip Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Survei itu makin menguatkan Koalisi Perubahan untuk optimistis bisa melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
"Kami tetap optimis, sekarang ini kami sangat optimis bahwa pasangan AMIN ini kalau enggak bisa putaran pertama minimal lolos ke putaran kedua. Insya Allah," kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini kepada wartawan di gedung DPR RI, Selasa (21/11/2023).
PKS meyakini bahwa elektabilitas AMIN bakal terus melejit perlahan demi perlahan karena kian mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Terbukti dari hasil survei yang menunjukkan tren positif dibandingkan sebelum-sebelumnya yang menempatkan AMIN di posisi terbawah.
"Kami di PKS terutama selalu menghargai hasil survei yang tentu dilakukan secara prinsip akademik itu sudah bagus. Tetapi, kami tidak selalu harus mengandalkan survei, kami harus tetap bekerja keras. Jadi, naik itu menjadi penyemangat," ujar dia.
Jazuli menekankan partai-partai Koalisi Perubahan akan terus bekerja hingga saat pencoblosan berlangsung pada 2024 dengan harapan kemenangan AMIN. "Kerja terus sampai 14 Februari itu pemilihan di TPS banyak mayoritas pemilih pasangan AMIN," harapnya.
Sebelumnya diketahui, Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru elektabilitas tiga capres pada periode November 2023. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 37,5 persen, Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen.
Meski demikian, elektabilitas Prabowo mengalami sedikit penurunan ketika disandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka yang tadinya 37,5 persen menjadi 36,2 persen. Namun, itu masih lebih tinggi dibanding Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lewat surveinya, pasangan Anies-Muhaimin mengalami penguatan elektabilitas menjadi 34,1 persen. Sementara, pasangan Ganjar-Mahfud dalam tren menurun dengan angka elektabilitas terbaru sebesar Rp 27,1 persen
Survei terbaru digelar IPO pada 10-17 November 2023 terhadap 1.400 responden. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,50 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.