Senin 20 Nov 2023 17:45 WIB

Blunder PDIP yang Dinilai Sebabkan Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot

Hasil survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Ganjar-Mahfud alami kemerosotan.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menunjukan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1, Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut 2 dan Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3.
Foto:

Sebelumnya survei Polmatrix Indonesia menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran dengan elektabilitas mencapai 48,4 persen, Ganjar-Mahfud 26,6 persen, dan Anies-Muhaimin 17,3 persen. Survei Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan bahwa dalam simulasi tiga pasangan, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan persentase 39,7 persen, Ganjar-Mahfud 30 persen, dan Anies-Muhaimin 24,4 persen. 

Hasil survei Indo Barometer juga menyebut Prabowo-Gibran berpotensi memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan elektabilitas mencapai 34,2 persen, disusul elektabilitas Ganjar-Mahfud 26,2 persen, dan Anies-Muhaimin 18,3 persen.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menyatakan hasil beberapa survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud  lebih rendah daripada pasangan Prabowo-Gibran menjadi bahan evaluasi.

"Evaluasi selalu dilakukan. Akan tetapi, kami juga melakukan yang namanya internal survei," kata Arsjad dalam konferensi pers di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (15/11/2023) pekan lalu.

Arsjad juga mengatakan, bahwa internal survei tersebut tidak dipublikasikan, tetapi survei tersebut dijadikan pembanding survei-survei eksternal. Menurut Arsjad, TPN Ganjar-Mahfud perlu mengetahui metode serta pertanyaan di dalam setiap survei eksternal yang menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud lebih rendah daripada pasangan Prabowo-Gibran.

Dengan demikian, hasil survei tersebut juga dapat dijadikan arahan untuk perbaiki elektabilitas pasangan calon presiden/wakil presiden nomor 3 itu. "Kami harus bertanya juga bagaimana metode dari survei itu? Apa pertanyaannya?" katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement