Jumat 20 Oct 2023 15:42 WIB

JBM Gelar Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara

Perbedaan harus menjadi kekayaan bukan perdebatan.

Wakil Presiden RI Ma
Foto: istimewa/doc humas
Wakil Presiden RI Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagai ikhtiar memperkuat rajutan "baju keberagaman" dan menjaga nilai-nilai luhur, Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) menggelar Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dengan Falsafah Pancasila & Semangat Daluhan Na Tolu di GOR Sumatera Utara, Kamis (19/10/2023).

Acara ini dihadiri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, serta sekitar 12 ribu orang dari berbagai elemen masyarakat lintas agama, suku, dan budaya. “Hal ini demi terwujudnya Indonesia yang kuat dan tangguh,” kata Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun, dalam siaran pers, Jumat (20/10/2023).

Arif mengatakan Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keberagaman, agama, suku, dan budaya. Keragaman ini adalah sebuah berkah dari Tuhan, namun bisa juga jadi masalah kalau anak bangsa tidak bisa merawatnya.

Ikrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI, kata dia, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur. Arif berharap, perbedaan termasuk terkait pilihan politik, tidak membuat anak bangsa menjadi terpecah belah dalam kehidupan sehari-hari. 

"Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan nafas yang menjadi komitmen kita semua untuk maju bersama. Diperkuat falsafah Batak dalihan na tolu, warisan berharga yang menjadi modal masyarakat Sumatera Utara dalam menjaga toleransi terhadap perbedaan," kata Arif.

Perbedaan, apalagi terkait pilihan politik, lanjut dia, adalah biasa. Perbedaan harus dijadikan kekayaan, bukan malah justru jadi perdebatan.

Arif berharap Ikrar Merajut Keberagaman bisa mempererat kohesi sosial antar umat beragama, menggali nilai-nilai Pancasila di berbagai kelompok masyarakat berbasis etnis, budaya, maupun agama. Mempromosikan dan menyegarkan kembali nilai-nilai Islam, nilai luhur, identitas bangsa dengan berbagai keberagamannya sebagai modal kemajuan bangsa.

"Dari semangat kegiatan ini, kami juga berharap bisa melestarikan budaya diskusi, guyub, dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Yang paling penting, ke depan, kita semua ingin Indonesia terus menjadi bangsa kuat," kata dia.

Acara ini diisi dengan pembacaan ikrar merajut keberagaman yang dibacakan masyarakat litas agama, suku dan budaya, penampilan tarian multietnik, serta penandatanganan nota kesepahaman bersama tokoh lintas agama, suku, dan budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement