Ahad 15 Oct 2023 19:15 WIB

Berdayakan UMKM, Ganjaran Buruh Libatkan Ribuan Buruh di Subang

Para pedagang UMKM diundang untuk berjualan di pelataran.

Kelompok relawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) mengadakan program GBB goes to pabrik. Kali ini, GBB hadir di PT. Pan Pacific Nesia (PPN), Subang, Jawa Barat.
Foto: Dok. Web
Kelompok relawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) mengadakan program GBB goes to pabrik. Kali ini, GBB hadir di PT. Pan Pacific Nesia (PPN), Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kelompok relawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) mengadakan program 'GBB goes to pabrik'. Kali ini, GBB hadir di PT. Pan Pacific Nesia (PPN), Subang, Jawa Barat, dengan melibatkan UMKM di wilayah sekitar. UMKM itu berjualan berbagai makanan dan minuman, seperti nasi dan lauk pauknya. 

Ketua Umum GBB Lukman Hakim mengatakan, pihaknya mengundang para pedagang UMKM untuk menjual dagangannya di pelataran perusahaan, sembari GBB juga menyediakan stand untuk usaha. Dengan adanya lebih dari dua ribu lebih buruh di perusahaan tersebut, GBB berharap dagangan UMKM dapat meningkat penjualannya.

Baca Juga

"GBB goes to pabrik, kali ini mengunjugi buruh PT PPN pan, ada 2.300 yang ikut terlibat pada hari ini. Kami mengadakan acara bazar di sini untuk mereka (buruh) membeli makan dan minum di sini," ujar Lukman, seperti dinukil pada Ahad (15/10/2023). 

Sementara Jenderal (Sekjen) GBB Kelik Ismunanto menambahkan, GBB akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para buruh, keluarga buruh, baik buruh formal maupun informal. 

"Kami memberdayakan ekonomi dari masyarakat yang juga hidup di lingkungan pabrik ini. Kami yakin bahwa apa yang kami lakukan ini sangat diterima oleh para buruh," katanya.

Pembina Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) PT. Pan Pacific Nesia, Munawar mengapresiasi GBB dalam pelibatan pelaku UMKM ini. Menurutnya, pelibatan UMKM ini sangat bermanfaat bagi buruh hingga pedagang. 

"Alhamdulillah, bermanfaat banget, karena disamping buruh dari pabrik, ada buruh pedagang juga," ucap Munawar didampingi Ketua SPTP PT. Pan Pacific Nesia, Andi Galib seusai kegiatan. 

Seorang pedagang, Ujang mengaku pendapatannya meningkat dengan adanya program GBB tersebut. "Ya terbantu, bermanfaat. Saya doakan Pak Ganjar jadi presiden," ucapnya. 

Dalam acara itu, lebih dari dya ribu buruh mengenakan kaus putih bergambar wajah Ganjar Pranowo saat bekerja di PT. Pan Pacific Nesia. Dalam momen langka ini, perusahaan garmen ini seakan 'diputihkan' oleh para buruh yang memilih mengenakan kuos tersebut. 

Mereka mengenakan kaus bergambar wajah Ganjar, bertuliskan 'Tuanku ya Rakyat' hingga 'Ganjar untuk semua'. Ganjar memang berprinsip 'Tuanku ya Rakyat' dan mengabdikan dirinya kepada semua kalangan rakyat Indonesia.

Lukman menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan kolaborasi antara pekerja, perusahaan, dan serikat pekerja di sini. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan dari perusahaan, manajemen, serikat pekerja, dan buruh.

"Dan kita ingin menjadi portofolio, ini pembentukan komisi nasional hubungan industrial, sebagai solusi untuk problem atau konflik hubungan industrial untuk penguatan industri nasional dan peningkatan peningkatan kesejahteraan buruh," 

Ketua Dewan Pembina GBB, Ferry Indrianto menuturkan pihaknya memfasilitasi buruh di sini untuk menyatakan dukungan mereka kepada Ganjar Pranowo sebagai pilihan presiden buruh Indonesia. GBB, sebagai epicentrum relawan buruh Ganjar yang berfokus kepada buruh formal dan informal.

Dalam sektor buruh formal, GBB bekerja sama dengan perusahaan, serikat buruh di perusahaan tersebut, manajemen, dan pemilik perusahaan dalam upaya mendukung Ganjar dalam pemilihan presiden. Ia menegaskan bahwa Ganjar adalah presiden pilihan buruh Indonesia. 

Seperti dinukil dari Antara, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 s.d. 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement