Rabu 11 Oct 2023 15:46 WIB

Sebanyak 287 Ribu KK di Jabar Kekurangan Air Bersih

Sebanyak 287.288 kepala keluarga di Jawa Barat mengalami kekurangan air bersih.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Warga mengisi air bersih ke dalam galon di PDAM Tirta Raharja, Kota Cimahi, Jawa Barat. Sebanyak 287.288 kepala keluarga di Jawa Barat mengalami kekurangan air bersih.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengisi air bersih ke dalam galon di PDAM Tirta Raharja, Kota Cimahi, Jawa Barat. Sebanyak 287.288 kepala keluarga di Jawa Barat mengalami kekurangan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar hingga kini sudah mendistribusikan 15.591.960 liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak kekeringan. 

Berdasarkan data BPBD Jabar Januari hingga 10 Oktober 2023, ada 23 kabupaten dan kota terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih mencakup 287.288 kepala keluarga. 

Baca Juga

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat untuk mendistribusikan air bersih, BPBD Jabar bekerja sama dengan BPBD serta instansi terkait di kabupaten dan kota, seperti PMI dan PDAM. 

Adapun 23 daerah kekurangan air bersih, yakni Kota/Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota/ Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kota Depok, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu, Kota/Kabupaten Cirebon.

Lalu, Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Bandung. Hadi mengatakan, daerah terdampak kekeringan dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terjadi di 22 kabupaten dan kota. Sedangkan, lahan pertanian yang terbakar mencapai 861,3 hektare. 

"Kebakaran hutan dan lahan di 22 kabupaten dan kota sebagian besar bisa tertangani dengan kerja sama semua pihak terkait," ujar Hadi, Rabu (11/10/2023).

BPBD Jabar, kata dia, terus berkoordinasi dengan BPBD daerah serta instansi terkait untuk memberikan informasi mengenai data dan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement