REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 97 kejadian kebakaran di seluruh wilayah Kota Depok diklaim telah ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok selama tiga bulan terakhir. Damar menyebut telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian kegawatdaruratan, terutama kebakaran pada masa kemarau ini.
Kepala Seksi Penyelamatan Kebakaran Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Tesy Haryati mengatakan, hampir 100 insiden kebakaran tersebut terjadi selama Juli, Agustus, dan September 2023. Seluruh penanganan tersebut berdasarkan laporan pengaduan dari masyarakat.
"Petugas kami dengan sigap datang ke lokasi saat ada laporan kebakaran dari masyarakat. Seluruh kejadian kebakaran berhasil padam dengan respon cepat dari personel Damkar," jelas Tesy di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (6/10/2023).
Dia kemudian merinci, pada Juli 2023 terdapat 15 kejadian kebakaran. Sedangkan Agustus terdapat 29 kejadian kebakaran dan September 2023, sebanyak 53 kejadian kebakaran yang berhasil ditangani.
Puluhan insiden kebakaran yang terjadi ini dikatakannya diakibatkan oleh beberapa faktor. Seperti akibat arus pendek, kompor gas, hingga kebakaran lahan karena dampak El Nino.
Tesy mengimbau masyarakat untuk meminimalisir kerugian akibat kebakaran dengan berbagai upaya mitigasi. Salah satunya dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) pada tempat usaha dan rumah. "Sehingga dapat meminimalisasi kerugian nyawa dan materi dengan penanganan awal yang dilakukan," katanya.
Tesy pun mempersilahkan warga untuk melapor ke Damkar apabila menemukan kejadian kegawatdaruratan. Seperti, kebakaran atau menemukan hewan yang membahayakan. "Jika menemukan kondisi tersebut warga dapat meminta bantuan kepada petugas terlatih dari Damkar dengan langsung telpon ke hotline pelayanan Damkar," ujarnya.