Jumat 06 Oct 2023 17:32 WIB

Pakar Dorong Dewas KPK Investigasi Dugaan Pertemuan Firli dan SYL

Publik berpotensi menyangsikan penanganan perkara KPK di Kementan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Ketua KPK Firly Bahuri (kiri) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Foto: Dok Republika
Ketua KPK Firly Bahuri (kiri) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Yogyakarta, Zaenur Rohman menilai, Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menginvestigasi dugaan pertemuan Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Apalagi isu ini didukung dengan beredarnya foto keduanya tengah berbincang.

Diketahui, KPK saat ini tengah melakukan penyidikan terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, lembaga antirasuah ini belum mengumumkan identitas para tersangka yang sudah ditetapkan terkait kasus ini. Dalam penanganannya justru muncul isu pemerasan yang diduga dilakukan oleh Pimpinan KPK.

Baca Juga

"Dewan Pengawas harus segera melakukan investigasi karena jika ada pihak Pimpinan KPK yang bertemu dengan pihak berperkara itu adalah satu bentuk pelanggaran kode etik sekaligus satu bentuk tindak pidana. Karena UU KPK melarang pimpinan KPK bertemu dengan pihak yang berperkara," kata Zaenur saat dikonfirmasi, Jumat (6/10/2023).

Menurut Zaenur, tudingan perlu segera diklarifikasi. Sehingga masyarakat tidak sangsi terhadap pengusutan kasus korupsi tersebut. "Ini satu hal yang sangat serius, harus segera direspons oleh KPK, oleh Dewas dan juga harus ada pernyataan dari pihak-pihak yang ada di foto tersebut," jelas Zaenur.

"Kalau tidak direspons serius publik akan sangsi dengan penanganan perkara yang dilakukan di Kementan tersebut. Pertemuan tersebut kalau benar terjadi itu bisa jadi bentuk pelanggaran etik dan pelanggaran pidana," kata dia menambahkan.

Dalam foto yang beredar di kalangan wartawan, tampak Firli mengenakan pakaian olahraga berupa kaus, celana pendek, dan sepatu olahraga. Sedangkan, Mentan SYL yang membelakangi kamera terlihat menggunakan kemeja berwarna dasar coklat dengan corak putih dan celana jeans biru tua.

Masih berdasarkan foto tersebut, keduanya diduga bertemu di salah satu gelanggang olahraga (gor) bulutangkis. Firli memang dikenal memiliki hobi bermain bulutangkis. Namun, belum diketahui lokasi maupun kapan pertemuan itu terjadi.

Momen yang tertangkap kamera itu menunjukan keduanya sedang duduk di sebuah bangku panjang dan tampak berbincang. SYL tampak memerhatikan Firli yang sedang menyampaikan sesuatu.

Sehari sebelum foto ini muncul, beredar juga sebuah dokumen berisi kronologi dugaan pertemuan Firli dan SYL di sebuah tempat olahraga. Disebutkan, mereka bertemu pada Desember 2022 dalam rangka pemberian uang satu miliar berupa pecahan dolar Singapura kepada Firli. Tetapi, belum ada konfirmasi mengenai asal usul dokumen tersebut.

Pihak KPK belum memberikan tanggapan mengenai foto yang beredar tersebut. Meski demikian, Firli telah membantah isu mengenai dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementan. Firli memastikan, tudingan itu tidak pernah dilakukan oleh dia maupun koleganya.

"Hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh Pimpinan KPK," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Selain itu, Firli juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya menerima sejumlah uang dari SYL di sebuah gor. Dia menegaskan, hal itu tidak pernah terjadi.

"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar (Singapura), itu saya baca iya kan. Saya pastikan itu tidak ada, saya pastikan tidak ada," tegas Firli.

Disamping itu, mantan Kabaharkam Polri ini juga menegaskan bahwa Pimpinan KPK bekerja sesuai aturan yang berlaku. Firli menduga, ada pihak yang sengaja memanfaatkan namanya untuk melakukan penipuan.

Sebab, jelas dia, kejadian seperti pernah terjadi terhadap pimpinan maupun pegawai KPK. Ia menyebut, ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan foto pejabat KPK untuk meyakinkan pihak lain.

“Saya enggak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu,” ungkap dia.

Sementara itu, Polda Metro Jaya membenarkan tengah mengusut kasus dugaan tindak pemerasan yang dilakukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pimpinan KPK diduga melakukan pemerasan dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian tahun 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement