REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Cabang Dumai mengklaim telah merealisasikan pembayaran pelayanan kesehatan ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama sebesar total Rp 302 miliar sejak Januari hingga September 2023.
"Sepanjang tahun ini klaim pembiayaan yang harus kami bayarkan mencapai Rp 300 miliar lebih untuk seluruh layanan di rumah sakit dan faskes tingkat pertama di empat wilayah kerja," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Bernat Sibarani, Rabu (4/9/2023).
Ia mengatakan empat kabupaten/kota di Provinsi Riau itu yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti. Pembiayaan yang dikeluarkan ini meliputi untuk pasien rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, ambulans dan obat obatan serta alat bantu kesehatan.
Cakupan kepesertaan BPJS Cabang Dumai, lanjut Bernat, sejauh ini sudah mencapai di angka memuaskan sesuai target ditetapkan pemerintah. Berbagai inovasi layanan dengan digitalisasi terus dikembangkan BPJS Kesehatan Dumai agar masyarakat semakin mudah dan gampang mendapat pelayanan.
Kemudian, Bernat menyampaikan dalam pertemuan nasional Faskes BPJS Kesehatan Tahun 2023 pada Senin 2 Oktober 2023 lalu di Jakarta, menjadi ajang penting bagi penyelenggara jaminan kesehatan nasional dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Dengan tema 'Kolaborasi dalam transformasi mutu layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta jaminan kesehatan nasional'.
"Mengikuti kegiatan itu, kami hadir secara virtual di Kantor BPJS Kesehatan Dumai Jalan Sudirman dan mendengarkan langsung arahan dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan serta Direktur Utama BPJS Kesehatan," ujar Bernat.
Dalam kegiatan itu, Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, menegaskan tahun 2023 adalah momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus utama pada transformasi mutu layanan.
Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
"Satu langkah nyata diambil adalah peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama bagi masyarakat di daerah belum tersedia faskes memenuhi syarat. Kerja sama dengan rumah sakit apung/bergerak telah memberikan solusi untuk memastikan warga disana dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang memadai," ujar Ghufron saat itu.