Kamis 21 Sep 2023 23:25 WIB

Pengamat: Mesin Partai untuk Pemenangan Pilpres Harus Mulai Gas Pol

Pengamat sebut mesin partai untuk pemenangan pilpres harus langsung gas pol.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengamat sebut mesin partai pemenangan pilpres harus sudah gaspol
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengamat sebut mesin partai pemenangan pilpres harus sudah gaspol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai setiap koalisi harus sudah mulai menggerakkan mesin partainya demi memenangkan bakal calon presidennya. Meskipun, koalisi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo hingga saat ini belum mendeklarasikan bakal cawapresnya, tetapi mesin partai harus sudah jalan.

"Jadi walaupun belum ada cawapresnya, partai-partai koalisi ya sudah harus gas pol jalan untuk bisa memenangkan capres cawapres yang sudah terbentuk maupun capres yang cawapresnya belum ada. Sehingga dimunculkan Prabowo atau Ganjar sambil menunggu cawapresnya," ujar Ujang dalam keterangannya dikutip Kamis (21/9/2023).

Baca Juga

Ujang mengatakan, dalam Pemilu serentak, mesin partai untuk pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg) harus beriringan. Karena itu, partai yang mulai bergerak untuk mengonsolidasi kemenangan suara partai juga sudah perlu mengenalkan bacapresnya.

"Jadi tidak harus menunggu siapa bakal calon wapresnya nanti. Karena kalau itu dilakukan, ya, ketinggalan," ujarnya.

Apalagi dengan Koalisi Perubahan telah mendeklarasikan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal capres dan cawapresnya di Pilpres 2024. Koalisi yang berisi Partai Nasdem, PKS dan PKB ini menjadi koalisi pertama yang mengumumkan pasangan untuk Pilpres.

Karena itu, untuk bisa meraih suara pemilih perlu dikenalkan sejak saat ini mengingat masa kampanye Pilpres 2024 sangat singkat hanya sekitar 2-3 bulan.

"Tiada hari tanpa sosialisasi, tiada hari tanpa pemenangan,  dan tiada hari tanpa pergerakan walaupun bacawpresnya belum ada, itu kan sambil jalan, sambil berproses," ujarnya.

Selain itu, koalisi Prabowo dan Ganjar juga diharapkan segera mendeklarasikan cawapresnya agar mesin partai bisa berjalan maksimal untuk mengenalkan pasangan capresnya. Sebab, sosialisasi pasangan Pilpres ini beriringan dengan mesin partai mengkonsolidasi pemenangan Pilegnya.

"Karena dalam Pemilu yang serentak, harus beriringan antara pemenangan di Pilpres maupun di pilegnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement