Kamis 21 Sep 2023 07:47 WIB

Cek Kesehatan Korban Bayi Tertukar, Dinkes Bogor: Kondisi Baik dan Sehat

Bayi perlu mendapat perawatan khusus berkaitan dengan asupan gizi hingga imunisasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Dua keluarga bayi tertukar menjalani proses bonding di Mapolres Bogor, Senin (4/9/2023). Proses bonding dan tahapan lain akan berlangsung hingga penyerahan bayi ke orangtua biologisnya pada 29 September 2023.
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Dua keluarga bayi tertukar menjalani proses bonding di Mapolres Bogor, Senin (4/9/2023). Proses bonding dan tahapan lain akan berlangsung hingga penyerahan bayi ke orangtua biologisnya pada 29 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten dan RSUD Cibinong memberikan pelayanan konseling, trauma healing dan layanan kesehatan kepada korban bayi tertukar. Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan khusus bagi sang anak untuk menyembuhkan trauma atas kejadian tersebut.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi, mengatakan pelayanan tersebut diberikan pada salah satu ibu bayi tertukar, Dian Prihatini (33 tahun) dan bayinya pada Rabu (20/9/2023). Sang bayi diberi layanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan yang ditangani langsung oleh dokter spesialis anak.

Baca Juga

“Hasil pemeriksaan DN dalam kondisi baik dan sehat. Selain dipantau tumbuh kembangnya, kita lakukan imunisasi karena anak tersebut belum imunisasi dasar seperti BCG, DPT, Polio, dan Campak,” kata Agus dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (20/9/2023).

Menurut Agus, ke depan sang bayi juga perlu mendapat perawatan khusus berkaitan dengan asupan gizi, hingga imunisasi Hepatitis B. Selain itu, Pemkab Bogor juga akan memberikan layanan konseling dan trauma healing. Hal ini untuk memberikan ketenangan kepada anak juga keluarga korban bayi tertukar guna menghilangkan rasa traumanya.

Agus mengatakan, Dinkes Kabupaten Bogor siap melakukan pendampingan melalui konseling dan trauma healing oleh psikiater dan dokter spesialis kesehatan jiwa. “Ini bukti komitmen kami dan hadirnya pemerintah kepada masyarakat. Karena baik bayi juga kedua orang tuanya masih mengalami trauma yang cukup berat,” ujarnya.

Ibu bayi tertukar, Dian, mengatakan bayinya diperiksa langsung oleh dokter spesialis anak. Putra kandung pertamanya tersebut pun sudah berganti nama menjadi DN.

“Alhamdulillah anak saya diperiksa langsung oleh dokter spesialis anak, sehingga kami tahu kondisi kesehatan DN Semoga ke depannya tidak ada kejadian seperti ini, dan mohon doanya DN selalu diberikan kesehatan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement