REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten dan RSUD Cibinong memberikan pelayanan konseling, trauma healing dan layanan kesehatan kepada korban bayi tertukar. Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan khusus bagi sang anak untuk menyembuhkan trauma atas kejadian tersebut.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi, mengatakan pelayanan tersebut diberikan pada salah satu ibu bayi tertukar, Dian Prihatini (33 tahun) dan bayinya pada Rabu (20/9/2023). Sang bayi diberi layanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan yang ditangani langsung oleh dokter spesialis anak.
“Hasil pemeriksaan DN dalam kondisi baik dan sehat. Selain dipantau tumbuh kembangnya, kita lakukan imunisasi karena anak tersebut belum imunisasi dasar seperti BCG, DPT, Polio, dan Campak,” kata Agus dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (20/9/2023).
Menurut Agus, ke depan sang bayi juga perlu mendapat perawatan khusus berkaitan dengan asupan gizi, hingga imunisasi Hepatitis B. Selain itu, Pemkab Bogor juga akan memberikan layanan konseling dan trauma healing. Hal ini untuk memberikan ketenangan kepada anak juga keluarga korban bayi tertukar guna menghilangkan rasa traumanya.
Agus mengatakan, Dinkes Kabupaten Bogor siap melakukan pendampingan melalui konseling dan trauma healing oleh psikiater dan dokter spesialis kesehatan jiwa. “Ini bukti komitmen kami dan hadirnya pemerintah kepada masyarakat. Karena baik bayi juga kedua orang tuanya masih mengalami trauma yang cukup berat,” ujarnya.
Ibu bayi tertukar, Dian, mengatakan bayinya diperiksa langsung oleh dokter spesialis anak. Putra kandung pertamanya tersebut pun sudah berganti nama menjadi DN.
“Alhamdulillah anak saya diperiksa langsung oleh dokter spesialis anak, sehingga kami tahu kondisi kesehatan DN Semoga ke depannya tidak ada kejadian seperti ini, dan mohon doanya DN selalu diberikan kesehatan,” ujarnya.