Senin 18 Sep 2023 15:07 WIB

PKB tidak Kaget Demokrat Merapat ke Prabowo

PKB sebut rute yang dijalani Demokat sama seperti 2019.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kediaman Prabowo Subianto untuk menyampaikan sikap dukungannya kepada Menteri Pertahanan (Menhan) itu, Ahad (17/9/2023).
Foto: Dok. Republika
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kediaman Prabowo Subianto untuk menyampaikan sikap dukungannya kepada Menteri Pertahanan (Menhan) itu, Ahad (17/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto. Ketua DPP PKB, Syaiful Huda, mengaku tidak kaget atas sikap Partai Demokrat yang sebenarnya mengulang dari periode-periode sebleumnya.

"Jadi ya tidak ada yang baru sih, artinya rutenya masih sama dengan rute pada 2019, bahkan pada 2014," kata Huda kepada Republika, Senin (18/9).

Baca Juga

Maka itu, ia berpendapat, tidak ada sesuatu yang mengejutkan dari sikap Partai Demokrat yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Belum lagi, Huda mengingatkan, itu rute yang sudah pernah ditempuh Demokrat.

Meski begitu, Huda menekankan, PKB tentu menghormati sikap dari Partai Demokrat yang menjatuhkan pilihan poros ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Poros yang sebenarnya sama dengan pilihan pada Pilpres 2014 dan 2019. "Kita hormati sikap dari teman-teman Demokrat," ujar Huda.

Terkait dampak keputusan Demokrat kepada Koalisi Perubahan, Ketua Komisi X DPR RI itu menyerahkan penilaian kepada masyarakat. Apalagi, Demokrat sebelumnya sudah jadi bagian oposisi yang mengusung agenda perubahan.

Ia mengingatkan, Partai Demokrat selama hampir 10 tahun terakhir sudah mengambil peran oposisi. Sedangkan, saat ini memilih bergabung kepada koalisi Prabowo Subianto yang memang mengusung agenda keberlanjutan.

"Apakah perubahan sikap ini menjadikan Demokrat jadi bagian dari koalisi yang sebagian besar partai pemerintah, kita serahkan ke publik menilai, seperti apa ya nanti kita lihat pilpres pada 14 Februari," kata Huda.

Untuk Koalisi Perubahan, ia menambahkan, saat ini hubungan antar partai pendukung memang semakin solid. Menurut Huda, itu dikarenakan semuanya sudah mengambil keputusan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sampai saat ini, ia mengungkapkan, PKB sendiri masih terus berfokus melakukan konsolidasi kepada masyarakat tentang pasangan Anies-Muhaimin. Sekaligus, memperluas sosialiasi tentang program-program dari Amin.

"Terus konsolidasi, terus bekerja untuk sosialisasi pasangan Anies-Muhaimin (Amin) dan meyakinkan kepada publik kalau pasangan ini memang pilihan yang terbaik untuk memimpin Indonesia masa depan," kata Huda.

Sebelumnya, Partai Demokrat memutuskan memindahkan dukungan dari Anies Baswedan kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Keputusan diambil setelah Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement