Dari data sementara itu, wilayah Kecamatan yang paling terdampak adalah Tamansari, Kawalu, dan Purbaratu. Di tiga kecamatan itu terdapat masing-masing enam titik lokasi terdampak bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, dengan diterbitkan status siaga darurat, penanganan bencana kekeringan dapat lebih terkoordinasi. Apalagi, Pemkot juga telah membentuk Tasikmalaya El Nino Center.
"Jadi penanganan yang dilakukan oleh berbagai instansi terkoordinasi dengan baik dan tidak menimbulkan duplikasi pendistribusian air bersih," ujar dia.
Ucu menyebutkan, sejauh ini ketersediaan air bersih yang akan didistribusikan ke wilayah terdampak juga masih relatif aman. BPBD Kota Tasikmalaya disebut telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan yang memiliki tandon atau sumber air untuk membantu pasokan air bersih.
"Apabila itu sudah menipis, kami akan lakukan langkah lebih lanjut dengan membuat MOU dengan PDAM, seperti penanganan pada 2019," kata dia.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah juga telah meninjau langsung wilayah yang telah terdampak kekeringan pada musim kemarau kali ini. Selain meninjau kondisi terkini, pihaknya juga sekaligus mencari sumber air di sekitar lokasi terdampak.