Menurut Ivan, berdasarkan hasil rapat koordinasi, Pemkot Tasikmalaya akan menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Dengan penetapan status itu, penanganan di lapangan juga dapat menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT). "Nanti SK akan segera diterbitkan," kata dia.
Ia menyebutkan, penetapan status siaga darurat bencana kekeringan itu akan berlaku hingga November 2023. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi hujan baru akan mulai terjadi kembali di Kota Tasikmalaya pada November. "Mudah-mudahan sesuai dengan prakiraan," ujar Ivan.
Mengacu data BPBD Kota Tasikmalaya per 3 September 2023, sudah ada 23 titik yang tersebar di sembilan kelurahan atau enam kecamatan yang terdampak bencana kekeringan. Sementara total warga yang terdampak telah mencapai 2.432 kepala keluarga (KK) atau 4.948 jiwa.
Dari data itu, wilayah kelurahan yang terdampak adalah Setiawargi dan Mugarsari di Kecamatan Tamansari, Kelurahan Singkup dan Sukajaya di Kecamatan Purbaratu, serta Kelurahan Urug dan Leuwiliang di Kecamatan Kawalu. Selain itu, bencana kekeringan juga dilaporkan terjadi di Kelurahan Margabakti di Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Sukamanah di Kecamatan Cipedes, dan Kelurahan Kahuripan di Kecamatan Tawang.
Kecamatan paling terdampak...