REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Bakal calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut para pemimpin bangsa Indonesia merupakan tokoh yang memiliki akhlak kesetiaan. Hal itu diutarakan Prabowo saat menghadiri deklarasi pendukungnya dari kalangan masyarakat perbatasan NTT.
“Kita harus bersatu. Pemimpin-pemimpin kita punya akhlak kesetiaan, bukan pagi tempe, sore tahu,” ucap Prabowo saat menghadiri deklarasi pendukungnya di Stadion Haliwen, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Ahad (3/9/2023) sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut para pemimpin harus saling bersatu demi kepentingan rakyat. Ia pun mencontohkan dirinya dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dahulu bersaing di Pilpres 2019, tetapi memilih bersatu untuk memajukan bangsa.
“Saya sudah membuktikan bahwa saya bersama Pak Presiden Joko Widodo. Kita dulu rival, kita dulu bersaing, tapi di ujungnya kita sadar untuk Indonesia. Kita harus bersatu, setelah saya bersatu dekat sama beliau, betapa setia beliau kepada rakyat Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan itu juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi sangat memikirkan rakyat tidak mampu. “Beliau (Jokowi) tidak pernah di TNI, tapi beliau mengerti pengorbanan saudara-saudara sekalian, beliau sekarang memutuskan untuk memulai memberi perumahan untuk kalian-kalian semua,” kata Prabowo.
“Betul apa tidak?” tanya Prabowo pada Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur Eurico Gutteres yang turut hadir pada acara deklarasi tersebut.
“Siap betul,” jawab Erico.
Prabowo juga mengatakan sikap Jokowi yang tidak pernah luput memikirkan rakyat tidak mampu itu membuat dirinya kagum dan menjadikan Jokowi sebagai panutan.
“Saya juga saksi, beliau (Jokowi) terus menerus memikirkan rakyat miskin di Indonesia. Karena itu, saya terima kasih dukungan saudara-saudara, saya siap melanjutkan perjuangan Pak Joko Widodo,” imbuh Prabowo.
Lebih lanjut, dia mengingatkan Indonesia merupakan negara kaya dan makmur. Menurutnya, bukan hanya pemimpin yang harus bersatu, tetapi juga rakyat untuk bangkit dan mencapai kesejahteraan bersama.
"Kita adalah negara yg makmur dan kaya, karena itu kita harus bersatu. Rakyat harus sadar dan mengerti dalam menentukan pilihan-pilihannya," ujar dia.