REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah seorang pemotor yang tertabrak truk hebel di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa lalu, Umar Dani (52 tahun) menyebut akan mulai tertib berlalu lintas. Ia mengatakan tidak akan lagi melawan arah agar tidak terkena musibah serupa di kemudian hari.
"Pokoknya jangan lawan arah, itu salah. Itu (kecelakaan) buat pelajaran supaya lebih tertib ke depannya," jelas Umar Dani saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).
Kejadian pada Selasa (22/8/2023) lalu dikatakannya sangat membekas di ingatan hingga kini. "Kalau kemarin-kemarin sebelum kelecakan, halah nggak apa-apa (lawan arah), sekarang nggak lagi-lagi," katanya.
Umar mengatakan, akibat kejadian ini, ia mendapat cedera yang cukup banyak di tubuhnya, seperti luka di kaki hingga memar di paha, pinggang dan dadanya. Motor yang dikendarainya saat itu juga ringsek dan hingga kini masih diamankan kepolisian.
Dia kemudian menyarankan agar kepolisian menempatkan petugas di titik-titik rawan pelanggar lalu lintas di Jalan raya Lenteng Agung. Terutama pada pagi hari, karena pelanggaran lalu lintas di jalan itu marak terjadi di waktu tersebut.
"Harus ada yang jaga, satu dua kepolisian, wajib itu. Kalau nggak kepolisan, Pokdar-nya lah pembantu-pembantunya di situ. Supaya ada perasaan takut kalau dilihat ada aparat. Karena selama ini habis kejadian biasanya juga pasti seperti itu lagi kalau nggak ada yang jaga," ujarnya.
Umar merupakan salah satu dari sekitar tujuh pengendara motor yang tertabrak truk pengangkut hebel di Jalan Raya Lenteng Agung arah Depok, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023) pagi. Insiden itu viral di media sosial setelah warganet mengunggah video yang menunjukkan kejadian tersebut.