Rabu 23 Aug 2023 05:03 WIB

Fenomena Motor Lawan Arah di Jakarta: Dua Kali Viral dalam Sepekan, Tuai Hujatan

Di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, para pemotor yang melawan arah tertabrak truk.

Serpihan bekas kecelakaan antara truk dan motor yang melawan arah di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023). Pasca kecelakaan lalu lintas antara truk dan tujuh pengendara motor yang melawan arah pelanggaran lalu lintas masih kerap dilakukan di jalan tersebut. Pengendara motor lebih memilih melawan arah untuk mempersingkat jarak tempuh menuju tempat tujuan meskipun dapat membahayakan keselamatannya maupun pengendara lain.
Foto:

Viralnya aksi lawan arah di Lenteng Agung ini turut mengingatkan kejadian seorang konten kreator video yang hampir dikeroyok karena membuat konten terkait aksi ini di Jalan KH Abdullah Syafei, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada pertengahan Agustus. Ia hampir diamuk karena kontennya 'cegat pemotor lawan arah' dinilai tanpa izin dan tak disukai pemotor yang ditegur.

Di media sosial Instagram Republika, video kecelakaan truk dan pemotor yang lawan arah bahkan dibanjiri komentar warganet yang menghubungkan insiden ini dengan kasus konten kreator yang buat video edukasi pemotor lawan arah. 

"Kemarin ada Youtuber yang buat edukasi tentang bahayanya lawan arah pada protes? Giliran sudah begini siapa yang disalahkan?" tulis salah seorang warganet di unggahan Instagram Republika.

"Rasakanlah akibatnya, ada yang peduli malah kalian musuhin. Sekarang rasakan akibat perbuatan kalian sendiri," kata warganet lain.

Menanggapi ini, praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, pelanggaran lalu lintas bagi kebanyakan masyarakat Indonesia sudah seperti habit atau kebiasaan. Kondisi ini ditambah masih minimnya penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas.

Dia menekankan pentingnya upaya maksimal polisi sebagai penegak hukum yang juga bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang tertib berlalu lintas. Budaya tertib ini dapat dilihat di negara-negara tetangga yang berhasil membentuk habit dengan penegakan hukum.

"Karena tanpa penegakan hukum yang jelas yang tegas kita nggak akan bisa membentuk budaya yang baik. Oke lah sekolah-sekolah mengajarkan kita pendidikan moral, tapi kan itu harus ada implementasinya. Sementara di sekolah itu sifatnya hanya teori nah pelajaran sebenarnya itu ada di jalan raya, itu yang kita nggak sadar," ujarnya. 

Dia kemudian mengatakan orang Indonesia bisa tertib jika penegakan hukumnya berjalan. "Orang Indonesia itu yang nggak tertib banyak, tapi sekarang orang Indonesia yang tidak tertib kita suruh ke Singapura, tertib mereka. Karena mereka takut karena tahu hukum di sana jelas, tegas, sesimpel itu," katanya. 

photo
Infografis 7 penyebab tarikan gas motor jadi berat. - (Republika.co.id)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement