Sabtu 26 Aug 2023 05:32 WIB

Cerita Keanehan Pemotor Lawan Arah yang Tertabrak Truk Pengangkut Hebel di Lenteng Agung

Umar Dani yang terlibat kecelakaan mengaku salah mengendarai motornya melawan arah.

Pemotor yang tertabrak truk hebel di Lenteng Agung Selasa lalu, Umar Dani (52 tahun) saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam 
Pemotor yang tertabrak truk hebel di Lenteng Agung Selasa lalu, Umar Dani (52 tahun) saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Alkhaledi Kurnialam, Ali Mansur, Haura Hafizhah, Antara

Pengendara motor yang tertabrak truk hebel pada insiden kecelakaan di Jalan Raya Lenteng Agung, pada Selasa (22/8/2023) lalu mengaku salah karena mengendarai kendaraannya dengan melawan arah. Namun ia mengungkap ada keanehan dari laju truk, karena berjalan di kiri dan tiba-tiba melaju kencang.

Baca Juga

"Truk pelan, terus tiba-tiba kencang, terus dia ambil kiri padahal di (jalur) tengah lega. Dia kan tahu di kiri lagi banyak motor. Sedangkan truk hebel tiap hari lewat situ, pasti tahu bahwa di situ banyak yang lawan arah," jelas pemotor yang tertabrak dalam insiden tersebut, Umar Dani (52 tahun) saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).

Menurutnya, saat kejadian lajur kiri memang sedang ramai dengan pemotor yang melawan arah. Ia mengaku heran dengan tindakan pengemudi truk yang tiba-tiba menaikkan kecepatan padahal tahu ada banyak motor di jalur tersebut.

"Ramai waktu itu motor memang, tapi apesnya saya ketika itu jadi yang kena (tertabrak). Kalau di urutan, motor saya yang kedua ditabrak, jadi ada motor di depan dulu baru kena saya. Nggak tahu deh itu kenapa jalan di kiri, apa mau istirahat jadi minggir nggak tahu saya," katanya.

Meski begitu, pria yang sehari-hari menjadi beraktivitas menjadi penjaga makam dan pengemudi ojek ini mengatakan tidak akan menuntut pihak manapun atas musibah yang menimpanya. Ia tidak menuntut sopir truk atau santunan dari Jasa Raharja atas kecelakaan ini karena mengakui kesalahannya.

Umar juga menjelaskan kondisinya perlahan telah menjadi lebih baik. Sesak di dada dan beberapa cedera lain dikatakannya telah berangsur pulih.

"Dada sudah mendingan, walaupun kalau ditekan sedikit masih sakit, karena ini kan kena stang (motor). Yang lainnya luka di kaki udah diobatin sejak waktu di tempat tabrakan. Paling memar saja ini di pinggang sama paha yang saya nggak tahu ini karena kena apa," ujarnya.

photo
Infografis 7 penyebab tarikan gas motor jadi berat. - (Republika.co.id)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement