REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG, – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengantisipasi dampak banjir yang melanda kawasan pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh dengan mengaktifkan strategi pengalihan stok pupuk subsidi dan suplai cepat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, usai pelepasan truk pengangkut pupuk di area PT Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jumat.
Pupuk Indonesia telah mengambil langkah pengamanan operasional pabrik, termasuk mematikan sementara pabrik Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe demi keselamatan 1.088 karyawan dan keluarga yang telah dievakuasi, serta 47 pasien rumah sakit yang diungsikan.
"Kepada seluruh petani di Indonesia, tidak usah khawatir, kami pastikan stok pupuk nasional berada di posisi aman," ujar Rahmad. Saat ini, total stok pupuk bersubsidi secara nasional mencapai 1,1 juta ton, cukup untuk kebutuhan selama 23 hari ke depan.
Pengalihan Stok dan Suplai Cepat
Untuk mengatasi dampak dimatikannya operasional Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Indonesia telah mengaktifkan strategi pengalihan stok dan suplai cepat. Kebutuhan pupuk untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akan dipenuhi dari pabrik-pabrik lain dalam holding, yaitu PT Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kalimantan Timur.
Sementara itu, PT Pupuk Kujang difokuskan untuk menopang kebutuhan wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah. Jawa Barat sebagai lumbung pangan nasional telah diantisipasi dengan pengiriman pupuk melebihi batas normal, mencapai lebih dari 70 ribu ton selama November.
Pupuk Indonesia Group juga telah mengirimkan bantuan logistik dan alat kesehatan untuk mendukung proses pemulihan internal dan masyarakat sekitar. Dampak produksi Pupuk Iskandar Muda diperkirakan akan pulih dalam waktu sekitar 10 hari setelah suplai listrik kembali normal.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.