REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Panin Dai-ichi Life kembali membayarkan klaim tutup usia sebesar Rp 2,5 miliar kepada perwakilan ahli waris nasabah bancassurance di Semarang, Jawa Tengah. Presiden Direktur Panin Dai-ichi Life, Fadjar Gunawan, menuturkan pencairan ini sebagai wujud nyata komitmen bagi nasabahnya.
Ia mengaku, klaim ini merupakan salah satu manfaat dari produk asuransi jiwa Panin Smart Secure Wealth dan Panin Premier Protection yang dipasarkan melalui jalur pemasaran Bancassurance Panin Bank. Serah terima klaim kepada perwakilan ahli waris dilakukan secara simbolis oleh Fadjar Gunawan yang didampingi Head of Bancassurance Panin Dai-ichi Life, Hendrawati Subali pada, Jumat (11/8/2023).
“Risiko tutup usia bisa terjadi kepada siapa saja tanpa mengenal usia, sehingga kami terus berupaya menyediakan solusi perlindungan yang inovatif seiring dengan bertambahnya kebutuhan para nasabah kami. Klaim asuransi yang kami bayarkan ini menjadi moment of truth sekaligus bukti komitmen nyata atas pelayanan Panin Dai-ichi Life kepada para nasabahnya,” ujar Fadjar Gunawan, dalam keterangan, Selasa (15/8/2023).
Sesi penyerahan klaim yang berlangsung di Panin Bank KCU Semarang ini juga dihadiri Sub-Branch Manager Panin Bank KCP Majapahit Fery R Haryadi, Branch Manager Panin Bank KCU Semarang Yani Benyamin, dan Wealth Relation Manager Panin Bank KCU Semarang Marry Ariesta.
Fadjar menegaskan, komitmen pembayaran klaim yang sesuai dengan manfaat polis selalu menjadi prioritas Panin Dai-ichi Life. Menurutnya, sepanjang periode 1 Januari hingga 30 Juni 2023, Panin Dai-ichi Life telah membayarkan klaim dengan total nilai lebih dari Rp 421 miliar. Klaim ini meliputi klaim Kesehatan, tutup usia, dan penyakit kritis.
Ia mengaku, sebagai perusahaan asuransi berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Panin Dai-ichi Life selalu menjaga tingkat solvabilitas (RBC) di atas ketentuan OJK sebesar 120 persen. Per 30 Juni 2023, tingkat solvabilitas Panin Dai-ichi Life berada di level 1.457,73 persen dengan total aset konvensional tercatat sebesar Rp 8,86 triliun.