Jumat 28 Nov 2025 02:32 WIB

Banjir Padang Pariaman: 10.575 Warga Terdampak, Satu Orang Hilang

Banjir di Padang Pariaman berdampak pada 10.575 warga dari 3.450 rumah, dengan satu orang dinyatakan hilang akibat cuaca ekstrem.

Rep: antara/ Red: antara
Pemkab Padang Pariaman catat 10.575 warga terdampak banjir.
Foto: antara
Pemkab Padang Pariaman catat 10.575 warga terdampak banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN, – Banjir yang melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat sejak Sabtu (22/11) hingga Kamis (27/11) telah berdampak pada 10.575 warga dari 3.450 rumah. Satu orang dilaporkan hilang ketika jembatan Koto Buruak di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung ambruk.

Menurut Bupati Padang Pariaman yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Pariaman, Zahirman, 2.968 korban terpaksa dievakuasi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat. Untuk memenuhi kebutuhan pokok para korban, Pemkab Padang Pariaman mendirikan dapur umum dan membuka layanan kesehatan di daerah terdampak.

Banjir ini mempengaruhi 11 dari 17 kecamatan di Padang Pariaman, dengan Kecamatan Ulakan Tapakis menjadi yang terparah. Banjir disebabkan oleh meluapnya sungai-sungai seperti Batang Anai, Batang Tapakih, dan Sungai Batang Ulakan akibat tingginya curah hujan.

Selain kerugian jiwa, banjir juga merusak infrastruktur. Enam unit fasilitas ibadah dan satu unit fasilitas pendidikan terendam, sementara 17 rumah rusak, 13 rumah hanyut, dan tiga fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Ladang dan sawah petani turut terdampak.

Pemkab Padang Pariaman mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan sebab cuaca ekstrem masih melanda wilayah tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau memperingatkan potensi cuaca ekstrem hingga 29 November 2025, terkait bibit siklon tropis 95B di Selat Malaka yang mempengaruhi Sumbar.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement